Setelah berkutat dengan kesibukan lobi-lobi (meeting) dengan para anggota, dan para CEO perusahaan lokal maupun dunia, APEC Business Advisory Council (ABAC) telah memprioritaskan lima rekomendasi untuk dibawa dalam meja forum pertemuan 21 Kepala Negara APEC.
Rekomendasi ini tertuang dalam ABAC Report to APEC Economic Leaders yang mencantumkan persetujuan atau tanda tangan dari seluruh perwakilan delegasi negara-negara APEC.
Dalam laporannya, ABAC mengajukan rekomendasi, pertama persoalan integrasi perekonomian regional melalui percepatan liberalisasi perdagangan dan investasi.
Misalnya saja, meningkatkan jalur kawasan perdagangan bebas Asia Pasifik, menarik pertumbuhan produksi investasi asing langsung, memperkuat basis teknologi informasi dan sebagainya.
"Kedua, pembangunan berkelanjutan. Caranya dengan penguatan ketahanan pangan, ketahanan energi, mendorong investasi dan pengembangan infrastruktur, transparansi dan efisiensi belanja pemerintah serta penyebarluasan teknologi maupun inovasi," jelas Ketua ABAC 2013 Wisnu Wardhana di Nusa Dua Bali, seperti ditulis Selasa (8/10/2013).
Rekomendasi ketiga, tambah dia, mendukung usaha kecil menengah (UKM) dan kewirausahaan. Dalam hal ini, pemerintah di kawasan Asia Pasifik wajib membuka akses pendanaan bagi sektor ini sehingga mengatasi kesenjangan pembiayaan.
"Pemerintah juga harus membantu para UKM supaya bisa mengekspor produk ke pasar internasional, termasuk dalam penggunaan teknologi indormasi. Serta mengajak kaum perempuan dan generasi muda untuk menjadi wirausaha," paparnya.
Wisnu melanjutkan, mendorong sektor keuangan menjadi rekomendasi keempat dari ABAC bagi kepala negara, diantaranya memberikan pelatihan untuk menerapkan standar pelaporan keuangan internasional dan menjalin kerja sama antara perusahaan publik serta swasta.
"Rekomendasi terakhir antara lain, memaksimalkan dalog-dialog atau pertemuan antar industri sehingga mampu menciptakan inovasi," tukas dia. (Fik/Sis/Nur)
Rekomendasi ini tertuang dalam ABAC Report to APEC Economic Leaders yang mencantumkan persetujuan atau tanda tangan dari seluruh perwakilan delegasi negara-negara APEC.
Dalam laporannya, ABAC mengajukan rekomendasi, pertama persoalan integrasi perekonomian regional melalui percepatan liberalisasi perdagangan dan investasi.
Misalnya saja, meningkatkan jalur kawasan perdagangan bebas Asia Pasifik, menarik pertumbuhan produksi investasi asing langsung, memperkuat basis teknologi informasi dan sebagainya.
"Kedua, pembangunan berkelanjutan. Caranya dengan penguatan ketahanan pangan, ketahanan energi, mendorong investasi dan pengembangan infrastruktur, transparansi dan efisiensi belanja pemerintah serta penyebarluasan teknologi maupun inovasi," jelas Ketua ABAC 2013 Wisnu Wardhana di Nusa Dua Bali, seperti ditulis Selasa (8/10/2013).
Rekomendasi ketiga, tambah dia, mendukung usaha kecil menengah (UKM) dan kewirausahaan. Dalam hal ini, pemerintah di kawasan Asia Pasifik wajib membuka akses pendanaan bagi sektor ini sehingga mengatasi kesenjangan pembiayaan.
"Pemerintah juga harus membantu para UKM supaya bisa mengekspor produk ke pasar internasional, termasuk dalam penggunaan teknologi indormasi. Serta mengajak kaum perempuan dan generasi muda untuk menjadi wirausaha," paparnya.
Wisnu melanjutkan, mendorong sektor keuangan menjadi rekomendasi keempat dari ABAC bagi kepala negara, diantaranya memberikan pelatihan untuk menerapkan standar pelaporan keuangan internasional dan menjalin kerja sama antara perusahaan publik serta swasta.
"Rekomendasi terakhir antara lain, memaksimalkan dalog-dialog atau pertemuan antar industri sehingga mampu menciptakan inovasi," tukas dia. (Fik/Sis/Nur)