Wika Incar Proyek Velodrome Asian Games di Rawamangun

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) sedang mengincar dua proyek dalam waktu dekat.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 20 Apr 2016, 15:35 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2016, 15:35 WIB
20151208-Derasnya Proyek Infrastruktur Jalan, Pesanan Baja Meningkat
Pekerja tengah menyelesaikan proyek jalan tol Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/12). Kebutuhan baja pada tahun depan akan meningkat dua kali lipat menjadi 28 juta ton menyusul masifnya pembangunan infrastruktur. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) sedang mengincar dua proyek dalam waktu dekat. Dua proyek tersebut yakni pembangunan velodrome atau‎ stadion balap sepeda yang ada di Rawamangun, Jakarta dan Automated People Mover System (APMS) PT Angkasa Pura II.

Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo mengatakan, proyek velodrome tersebut bernilai Rp 450 miliar. Dia mengatakan, saat ini sedang dalam proses tender.

"Velodrome, stadion balap sepeda untukAsianGames diDKIJakarta, Rawamangun," kata dia di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (20/4/2016).

Sementara itu, nilai proyek APMS sekitar Rp 418 miliar. APMS sendiri merupakan transportasi yang digunakan untuk penghubung antar terminal di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

"Satu lagi, Rp 418 miliar, APMS AP II antara terminal 1 dan 2 akan dibikin komuter lah. Kira-kira Rp 400 miliaran," ujar dia.

‎Sebagai informasi, WIKA sendiri menargetkan kontrak dengan nilai Rp 86 triliun pada tahun ini. Nilai tersebut naik 57,74 persen jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan perseroan untuk tahun lalu.

Corporate Secretary WIKA, Suradi merinci, kontrak tersebut terbagi menjadi dua. Pertama adalah kontrak baru dengan nilai Rp 52,30 triliun dan kontrak dari tahun lalu atau (carry over) dengan nilai Rp 33,74 triliun.

Sedangkan untuk penjualan di 2016 ini, Wijaya Karya memproyeksikan (Termasuk Penjualan KSO) bisa membukukan angka Rp 26,49 triliun atau naik 23,61 persen dari target RKAP 2015 yang tercatat Rp 21,43 triliun.

"Sementara laba yang dapat diatribusikan ke Pemilik Entitas Induk untuk 2016 diproyeksikan sebesar Rp750,15 miliar." jelasnya seperti dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (12/1/2016).‎

Untuk Belanja Modal atau Capital Expenditure (Capex) perseroan menganggarkan Rp 10,59 triliun dengan asumsi termasuk perhitungan PMN Rp 4 triliun. Capex tahun 2016 terdiri dari Capex WIKA Induk Rp 9,82 triliun dan Capex Anak Perusahaan sebesar Rp 770,44 miliar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya