INASGOC Ancam Promosi Ilegal di Asian Games 2018

Asian Games 2018 akan digelar di Indonesia.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 26 Mar 2018, 22:00 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2018, 22:00 WIB
Logo resmi Asian Games 2018
Logo Asian Games 2018 resmi diluncurkan pada peringatan Haornas ke-32.

Liputan6.com, Jakarta - Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) mengultimatum pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan dari Asian Games 2018 secara ilegal. Namun INASGOC takkan langsung membawa kasus ini ke jalur hukum, terutama yang berkaitan dengan UKM.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Pendapatan, Pemasaran, dan Penjualan INASGOC, Hasani Abdulgani. Dia mengatakan produk-produk maupun jasa non-sponsor tidak dapat menggunakan hak cipta Asian Games 2018.

Tak hanya penggunaaan logo, maskot, dan kata-kata Asian Games, bahkan warna-warna resmi multievent olahraga empat tahunan tersebut.

"Kami sudah mendeteksi sejumlah mereka dagang berpromosi mengaitkan diri dengan Asian Games sejak awal tahun kemarin. Kami akan melaporkan kepolisian jika terbukti melanggar aturan sponsor," kata Hasani seperti dilansir Antara.

"Dalam penyelenggaraan kejuaraan olahraga internasional, penyalahgunaan aturan sponsor bisa dituntut kerugian tiga kali lipat," ujarnya menambahkan.

 


Aturan Ketat

20151227- Peluncuran Logo Asian Games 2018-Jakarta
Peserta parade membawa balon bergambar Logo Asean Games 2018 Jakarta-Palembang saat peluncuran logo Asian Games 2018, Jakarta, Minggu (27/12/2015). Indonesia akan menjadi tuan rumah perhelatan Asian Games 2018 mendatang. (Liputan6.com/Johan Tallo)

INASGOC juga memberlakukan aturan bebas promosi untuk produk non-sponsor dalam radius satu kilometer di sekitar GBK.

INASGOC memang ketat dalam memberlakukan aturan ini. Maklum nilai kontrak satu sponsor utama di Asian Games 2018 mencapai 15 juta dolar AS.

Di sisi lain, INASGOC mengungkapkan telah memenuhi target pendapatan sponsor yang ditetap OCA yakni mencapai Rp 1,5 triliun.

"Pendapatan sponsor dalam bentuk dana tunai, serta barang dan jasa yang telah kami dapatkan senilai Rp 1,8 triliun," kata Hasani.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya