Ketajaman Jadi Masalah Timnas Indonesia U-23 di Anniversary Cup

Di ajang Anniversary Cup 2018 timnas Indonesia U-23 tak mencetak satu gol pun.

oleh Ario Yosia diperbarui 04 Mei 2018, 13:30 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2018, 13:30 WIB
Ilija Spasojevic, Timnas Indonesia U-23
Gerakan menahan tubuh ala Spaso pada sesi latihan di Lapangan A,B,C, Senayan, Jakarta (18/2/2018). Latihan ini merupakan persiapan Asian Games 2018. (Bola.com/Nick Hanoatubun)

Jakarta - Rapor Timnas Indonesia U-23 di Anniversary Cup terhitung buruk. Bertindak sebagai tuan rumah, tim asuhan Luis Milla kalah 0-1 kontra Bahrain, bermain imbang 0-0 kontra Korea Utara dan Uzbekistan.

Total, di tiga laga ajang persiapan Asian Games 2018 ini, timnas Indonesia U-23 tidak mencetak satu gol pun. Pencapaian ini lebih jelek dibanding saat tampil di turnamen ceh World Solidarity Tsunami Cup pada pengujung tahun 2017 lalu.

Bermain di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Evan Dimas dkk. mengantungi dua kemenangan, yakni saat menghadapi Brunei Darussalam (4-0) dan Mongolia (2-1). Tim Merah-Putih hanya kalah tipis 0-1 melawan Kyrgyzstan.

Bertanding di Stadion Pakansari, Bogor, grafik permainan anak-anak Timnas U-23 merosot, dari sisi hasil. Secara permainan penggawa Garuda Muda menyajikan permainan yang menghibur. Osvaldo Haay cs. bermain dengan skema menyerang.

Namun, penyelesaian akhir yang kurang oke membuat mereka seret gol. Di skuat Anniversary Cup sendiri, Luis Milla menurunkan dua striker senior, Ilija Spasojevic dan Lerby Eliandry.

Sejatinya Spaso belakangan jadi mesin gol utama Timnas Indonesia U-23. Pemain naturalisasi berdarah Serbia itu mencetak dua gol saat Timnas U-23 berjumpa Mongolia. Sementara itu, Lerby usai membela Tim Merah-Putih di Piala AFF 2016 paceklik gol.

Pilihan Tidak Banyak

PSSI Anniversary Cup 2018, Timnas Indonesia U-23, Uzbekistan U-23, Bola.com
Aksi pemain timnas Indonesia U-23, Lerby Eliandri saat melawan Uzbekistan pada laga PSSI Anniversary Cup 2018 di Stadion Pakansari, Bogor, (03/5/2018). (Bola.com/Nick Hanoatubun)

Di masa persiapan Asian Games terlihat kalau Luis Milla fokus mencari sosok target man yang bisa diandalkan jadi predator bagi Tim Merah-Putih.

Ia memanggil sejumlah bomber senior untuk dicobai kemampuannya. Regulasi Asian Games memungkinkan setiap tim kontestan cabang sepak bola menggunakan maksimal tiga pemain yang usianya di atas 23 tahun.

Selain Spaso dan Lerby, Luis Milla sempat memanggil Boaz Solossa dan Irfan Bachdim. Namun tak ada satu pun di antaranya performanya benar-benar memuaskan.

Diakui Luis Milla

Stok penyerang lokal haus gol di pentas Liga 1 2018 tak banyak. Hingga pekan ke-6 jajaran pencetak gol terbanyak kompetisi elite didominasi figur asing. Spaso dan Lerby kini baru mengoleksi sebiji gol.

Luis Milla secara terbuka mengakui bahwa tim asuhannya punya masalah di ketajaman. "Ya benar kami punya persoalan di penyelesaian akhir. Tim saya tidak antikritik, memang seperti itu keadaannya. Masih ada empat bulan untuk mencari jalan keluar dari masalah ini," ujar Milla.

Sang mantan pemain Barcelona dan Real Madrid itu berencana memantau kompetisi Liga 1 2018, untuk mencari figur penyerang alternatif. "Semoga kami mendapatkan solusi di kompetisi," ujarnya.

Sumber: www.Bola.com

 Saksikan video pilhan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya