Didesain Multifungsi, Fasilitas GBK Bisa Dipakai Swasta Usai Asian Games

Pengelola GBK telah mendesain berbagai tempat di sana agar multifungsi, seperti contohnya Istana Olahraga (Istora).

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 10 Mei 2018, 17:00 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2018, 17:00 WIB
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mendengarkan penjelasan saat meninjau renovasi stadion di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis (10/5). Basuki meninjau langsung kesiapan berbagai fasilitas dan prasarana Asian Games 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan, pembangunan berbagai sarana dan fasilitas di lingkungan Gelora Bung Karno (GBK) tidak hanya bagi penyelenggaraan Asian Games 2018 saja. Sarana infrastruktur ini juga untuk berbagai kegiatan lain setelah ajang olahraga terbesar se-Asia itu berakhir.

Demi mewujudkan tujuan itu, dia mengatakan pengelola GBK telah mendesain berbagai tempat di sana agar multifungsi, seperti contohnya Istana Olahraga (Istora).

"Saya dapat informasi dari pengelola GBK, semua venue ini didesain multifungsi, tidak hanya untuk Asian Games. Seperti Istora, nanti kita lihat, itu satu tahun ke depan sudah di-book banyak orang," ungkapnya kepada Liputan6.com di sela-sela kunjungannya ke GBK, Jakarta, Kamis (10/5/2018).

Dia melanjutkan, hasil perolehan uang dari pemakaian Istora oleh pihak swasta tersebut nantinya akan dijadikan sebagai sumber dana untuk dipakai merawat stadion olahraga tertutup tersebut.

"Saya dengar, untuk Istora ini satu tahun pemeliharaannya butuh biaya Rp 15 miliar," sebut dia.

Tak hanya dari Istora saja, aliran dana dari tempat lain di dalam kompleks GBK seperti lahan parkir sampai lapangan sepak bola ABC pun akan dimanfaatkan untuk keberlangsungan pemeliharaan.

"Sekarang juga kan lagi dibangun Cofftea House. Itu nanti bisa dipakai untuk berbagai event kayak acara budaya, gathering, dan pernikahan," kata Basuki.

Adapun satu venue yang menurutnya akan memakan dana besar untuk perawatan adalah stadion renang di GBK. "Itu mungkin agak berat, karena fasilitasnya besar dan biaya pemeliharaannya juga besar," tandas dia.

Menteri PUPR: Kesiapan Venue Asian Games 2018 Sudah 99 Persen

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono meninjau kesiapan fasilitas dan prasarana untuk Asian Games 2018 di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Kamis (10/5). Seluruh venue di GBK dinyatakan mendekati 100 persen tahap pengerjaan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau langsung kesiapan berbagai fasilitas dan prasarana untuk Asian Games 2018 di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Kamis (10/5/2018).

Dari hasil kunjungan tersebut, dia menyatakan jika seluruh venue di GBK sana mendekati 100 persen tahap pengerjaan.

"Asian Games tinggal 100 hari lagi. Terakhir hari ini saya cek, cek terbaru buat 2018, venue hampir semua selesai. Sudah 99 persen," terangnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Gelora Bung Karno, Jakarta.

Berbagai venue itu, ia menyebutkan, antara lain lapangan squash, elevated parking, enam toilet untuk pria dan wanita, tiga musala, serta coffe tea house. Tempat-tempat itu dia targetkan selesai 30 Juni 2018.

Saat ditanya proyek manakah yang paling krusial untuk dikebut pengerjaannya, Basuki menjawab, semuanya adalah prioritas. "Semua sudah pada taraf menghitung hari tinggal 100 hari. Semua prioritas semua harus selesai," ujarnya.

Lebih lanjut, dia pun menghitung total anggaran yang telah dikeluarkan untuk pengerjaan proyek Asian Games di Jakarta sejak 2016-2018.

Untuk GBK, dana yang keluar adalah sekitar Rp 3,7 triliun, sementara Wisma Atlet Kemayoran Rp 3,5 triliun. "Total, yang udah keluar itu sekitar Rp 7,3 triliun," ucap Basuki.

Tonton Video Ini:

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya