Jakarta Sekretaris Jenderal PBSI, Achmad Budiharto, mengatakan tim bulutangkis Indonesia hanya dibebankan target meraih satu emas pada Asian Games 2018. Namun, PBSI berharap ada kejutan dengan meraih medali emas yang lebih banyak ketimbang target awal.
"Kalau sesuai target pemerintah, bulutangkis hanya dipatok satu medali emas. Tapi, mudah-mudahan bisa lebih baik dari itu," kata Budiharto, dalam perbincangan dengan wartawan di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (5/6/2018).
Baca Juga
Erick Thohir Beruntung Pemain Diaspora Yakin pada Proyek untuk Lolos ke Piala Dunia dan Olimpiade
3 Calon Pelatih Asal Belanda yang Bisa Gantikan Pep Guardiola di Manchester City, Siapa Saja Mereka?
Wawancara Reuters kepada Erick Thohir: Timnas Indonesia perlu berada di 9 besar Asia untuk Lolos ke Piala Dunia 2026
PBSI tidak membeberkan dengan mendetail siapa yang akan dibebani menyumbang medali emas. Namun, dilihat dari skuat yang dimiliki Indonesia, kans meraup medali emas terbuka pada nomor ganda putra dan ganda campuran.
Advertisement
Di sektor ganda putra, harapan besar tertuju pada pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Adapun di sektor ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir jadi tumpuan.
"Tontowi/Liliyana sangat fokus ke Asian Games. Meskipun sudah hampir meraih semua gelar bergengsi, Tontowi/Liliyana belum pernah mendapat medali emas Asian Games. Jadi mereka memilih tidak tampil di Kejuaraan Dunia 2018 yang digelar sebelum Asian Games," jelas Budiharto.
Menurut Budiharto, keputusan berbeda diambil Kevin/Marcus. Pasangan peringkat satu dunia tersebut berambisi ingin sukses di Kejuaraan Dunia dan Asian Games sekaligus.
"Buat pemain sekelas mereka, tidak ada masalah. Apalagi pemulihan kondisi juga cepat di usia mereka," terang Budiharto.
Tim bulutangkis Indonesia belum memutuskan skuat final untuk Asian Games 2018. Namun, Kevin/Marcus dan Tontowi/Liliyana dipastikan masuk ke dalam tim untuk Asian Games.