Jakarta - Ketua Asosiasi E-Sport Indonesia, Eddy Lim, menyambut baik animo masyarakat Indonesia terhadap E-Sports yang berstatus eksebisi di Asian Games 2018. Eddy Lim pun menyebut, ada dua syarat untuk menjadi atlet eSports.
Berhubung eSports merupakan olahraga yang menguras stamina, Eddy Lim menilai orang-orang yang ingin berkecimpung di olahraga ini harus mempunyai kemampuan fisik. Sebab kalau fisik prima, atlet bisa berkonsentrasi penuh selama pertandingan.
Baca Juga
Sejarah Bek Timnas Indonesia Jay Idzes di Liga Italia 2024: Napoli Bangkit Bersama Antonio Conte, Tim Papan Atas Alami Kesulitan
Media Korea Selatan Bandingkan Naturalisasi Pemain Keturunan di Indonesia dan Malaysia: Beberapa Sukses, Beberapa Tidak
Napoli Hanya Menang 1-0 Melawan Jay Idzes dan Timnya, Bikin Antonio Conte Ketar Ketir
"Mereka kan sekarang atlet, jadi mereka harus harus memeras otaknya kalau bisa sampai 110 persen. Untuk itu, dibutuhkan fisik yang prima,"Â kata Eddy Lim kepada wartawan di Jakarta, Rabu (29/8/2018).
Advertisement
"Jadi, untuk kedepannya yang sedang kami canangkan kepada gamers-nya adalah bukan bagaimana berlama-lama main game melainkan pada latihan fisik, karena itu penting," lanjutnya.
Selain fisik, Eddy Lim menilai syarat kedua yang harus dimiliki atlet eSports adalah kemampuan matematika yang baik. Sebab, dengan memiliki aspek tersebut bisa mengasah cara berpikir sang atlet.
"Kami sedang memberi tahu mereka kalau jadi atlet eSports bukan hanya sekadar main game-nya. Melainkan cara berpikirnya. Selain fisik, pelajaran matematika itu penting. Agar atlet bisa berpikir logis," ucap Eddy Lim.
Pada ajang eksebisi di Asian Games 2018, eSports mempertandingan enam nomor yang diikuti 18 negara. Game-game yang dipertandingkan antara lain Arena of Valor, Clash Royale, Hearthstone, League of Legends, Pro Evolution Soccer, dan StarCaft II.
Sumber: Bola.com