Bentuk Apresiasi Kemenpora terhadap Prestasi Kontingen E-Sports Asian Games 2018

Dengan prestasi merebut 1 medali emas dan 1 medali perak, kontingen cabang olahraga eksebisi e-sports Asian Games 2018 mendapatkan penghargaan dan sejumlah uang dari Menpora Imam Nahrawi.

oleh Darojatun diperbarui 07 Sep 2018, 10:50 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2018, 10:50 WIB
Kontingen e-sports Indonesia di Asian Games 2018 diterima oleh Komisi X DPR dan Menpora di Kantor DPR Gedung Nusantara I, Kamis (6/9/2018).
Kontingen e-sports Indonesia di Asian Games 2018 diterima oleh Komisi X DPR dan Menpora di Kantor DPR Gedung Nusantara I, Kamis (6/9/2018).

Jakarta - Meski hanya berstatus sebagai cabang eksebisi, e-sports Asian Games 2018 ternyata tidak luput dari perhatian Kemenpora RI. Raihan 1 medali emas dan 1 medali perak berturut-turut di nomor Clash Royale dan Hearthstone membuat Kontingen E-Sports Indonesia didaulat hadir di tengah-tengah raker Kemenpora dengan Komisi X DPR dalam Ruang Nusantara I Gedung MPR/DPR pada Kamis (6/9/2018), untuk mendapatkan sertifikat dan kucuran uang bonus.

Uang Rp 60 juta diberikan Menpora Imam Nahrawi kepada dua atlet dan seorang pelatih di nomor-nomor yang meraih medali dan sertifikat diberikan kepada seluruh anggota kontingen. Khusus untuk peraih medali emas di cabang Clash Royale, Ridel Sumarandak, pemberian bonus dan sertifikat diwakili oleh ketua Asosiasi E-Sports Indonesia (IeSPA), Eddy Lim. 

Ridel yang baru berusia 16 tahun dan masih bersatus pelajar SMA di Tondano-Minahasa itu berhalangan hadir karena tengah menjalani statusnya sebagai professional gamer di Chinese Taipei sejak pekan lalu selepas Asian Games 2018. Mewakili keluarga Sumarandak, Eddy menyatakan rasa terima kasihnya kepada pemerintah untuk penghargaan yang diterima oleh atletnya tersebut.

Butuh Olah Fisik dan Mental

Dalam sambutan informal singkatnya, Imam Nahrawi menyatakan harapannya agar para atlet e-sports Indonesia menjaga agar prestasi yang telah telah diraih setelah berkompetisi dengan 18 negara di cabang tersebut dapat ditingkatkan.

"Cabang e-sports saya yakini tidak hanya membutuhkan kecepatan berpikir tapi juga ketahanan fisik yang baik. Pertahankan dan tingkatkan kondisi fisik, mental, dan pikiran, supaya terus berprestasi di masa depan," ujar Menpora lagi. 

Secara terpisah, Eddy menyebut bahwa bonus yang diberikan Menpora Imam Nahrawi adalah sebuah stimulasi positif menjelang SEA Games 2019 di mana cabang e-sports sudah dipertandingkan sebagai cabang prestasi dan tidak lagi sekadar eksebisi. Ia menyebut tantangan terberat selain dari tuan rumah Filipina yang sangat piawai di nomor Dota, juga akan datang dari Vietnam.

"Dalam Asian Games 2018, Vietnam meraih empat perunggu. Ini artinya mereka menembus semifinal di beberapa nomor lebih banyak dari Indonesia. Bila lawan mereka hanya sesama negara Asia Tenggara saya yakin mereka berpeluang besar meraih medali emas atau perak. Jadi kita tidak boleh lengah, dan begitu nomor-nomor yang akan dipertandingkan di SEA Games 2019 sudah ditetapkan kita harus segera melakukan seleksi nasional secara bertahap," sebut Eddy. 

Hingga pekan ini, SEA Games 2019 dikabarkan siap menggelar tiga nomor e-sports yang dua di antaranya adalah Dota dan League of Legends (LOL). Sementara itu, pada Asian Games 2018 yang baru lalu, selain LOL juga dipertandingkan nomor Arena of Valor, Clash Royale, Starcraft II, Hearthstone, dan Pro Evolution Soccer. 

Sumber: Bola.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya