Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka perayaan Hari Perempuan Sedunia yang jatuh pada 8 Maret, Accenture yang merupakan perusahaan konsultan manajemen, layanan teknologi serta outsourcing memaparkan hasil survei yang dilakukannya seputar wanita karir dari 32 negara di seluruh dunia.
Hasil survei tersebut menyebutkan sebanyak 42% wanita dan 46% pria di Indonesia lebih memilih bekerja dibandingkan harus tinggal diam di rumah, meskipun tidak memiliki masalah keuangan.
"Menjaga keunggulan kompetitif menjadi hal yang krusial seiring dengan upaya para profesional mengembangkan karir dan berkontribusi dalam industri yang mereka geluti," terang Pemerhati Pendidikan sekaligus Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan dalam dalam Internasional Women's Day 2014 di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (7/3/2014).
Sementara itu, sebanyak 50% wanita di Indonesia mengakui pengalaman dalam bekerja lebih penting daripada tingkat pendidikan dalam bidang pekerjaan yang tengah merek geluti saat ini. Namun persentase ini lebih rendah dibandingkan kaum pria, karena 70% pria menganggap pengalaman lebih penting dari tingkat pendidikan.
"Ini juga terkait anggapan bahwa di Indonesia, pria lebih mudah dapat pengalaman dibanding wanita, meskipun tren saat ini sudah mulai berubah," ujarnya
Sementara itu, dalam hal keterampilan dimasa depan, 65% pekerja menyakini bahwa keterampilan yang paling diminati di masa depan adalah kefasihan dalam berbicara bahasa asing, 56% kemampuan untuk mengoperasikan aplikasi komputer populer dan 54% pada kemampuan untuk bekerja dengan baik dalam tim.
Survei ini dilakukan secara online pada November 2013 terhadap 4.100 wanita karir dari perusahaan-perusahaan menengah hingga besar di 32 negara seperti Argentina, Australia, Austria, Belgia, Brazil, Kanada, China, Perancis, Jerman, India, Irlandia, Italia, Jepang, Malaysia, Mexico, Belanda, Filipina, Arab Saudi, Singapura, Afrika Selatan, Korea Selatan, Spanyol, Swiss, Thailand, Uni Emirat Arab, Inggris, Amerika Serikat serta Indonesia, masing-masing negara rata-rata menyumbangkan 100 orang responden termasuk Indonesia.
Advertisement