Gedung AirNav Indonesia Diresmikan,Kontrol Navigasi Kian Moderen

AirNav Indonesia meresmikan gedung barunya yang terletak di sebelah Barat kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 10 Mar 2014, 11:37 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2014, 11:37 WIB
Gedung Airnav
(Foto: Ilyas Istianur P)

Liputan6.com, Tangerang Perum Penyelenggaraan Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (AirNav Indonesia) kini resmi memiliki gedung baru yang terletak di sebelah Barat kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Senin (10/3/2014).

Pengoperasian gedung baru ini diresmikan langsung Menteri Perhubungan EE Mangindaan didampingi Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Bambang Susantono, Direktorat Jendral Perhubungan Udara Herry Bakti dan Wakil Gubernur Banten Rano Karno.

EE Mangindaan mengatakan pembangunan gedung ini merupakan bentuk upaya pemerintah sebagai amanah UU Nomor 1 th 2009 tentang penerbangan.

"Di situ pemerintah bertanggung jawab pelayanan navigasi udara. Oleh karena itu pembentukan Airnav ini telah terbentuk awal 2013," jelas dia di Tangerang.

Pengembangan gedung berlangsung sejak 15 Desember 2011 sampai 5 November 2013, atau berlangsung selama 23 bulan di diprakarsai Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dengan anggaran APBN senilai Rp 369 miliar, dengan luas lahan 7,8 Hektar dari PT Angkasa Pura II.

Sebagai pelaksana konstruksi PT Pembangunan Perumahan (Persero) menjadi kontraktor utama didukung PT Arkonin sebagai perencana gedung.

Sementara itu Dirjen Perhubungan Udara Herry Bakti menambahkan secara umum perancangan kawasan AirNav ini memiliki beberapa keuanggulan.

Dari segi equipment gedung operasi AirNav memiliki ruang kontrol dengan 80 working station untuk melayani navigasi penerbangan. "Dari segi arsitektural kawasan ini memiliki sarana pengolahan area hijau di daerah setempat," katanya.

Sementara dari sisi gedung, dibangun dengan konsep green and smart dengan penggunaan kaca sun energy blue green yang ramah lingkungan dan hemat energi.

"Dengan ini diharapkan pelayanan dan pengaturan lalulintas udara di Indonesia akan mampu meningkatkan pelayananan penerbangan dan mengurangi delay," tegasnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya