Masuk 40 Orang Terkaya Asia, Bos Djarum Lebih Kaya dari Pemilik Hyundai

Tak hanya jadi orang terkaya di RI, Bos Djarum juga masuk dalam jajaran 40 orang terkaya Asia. Kekayaannya mengalahkan Bos Hyundai.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 11 Mar 2014, 18:07 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2014, 18:07 WIB
Budi Hartono dan Peter Sondakh
Budi Hartono dan Peter Sondakh
Liputan6.com, Jakarta Dua putra bangsa Indonesia, R.Budi Hartono (73) dan Michael Hartono (74) kembali merebut gelar orang terkaya di Indonesia versi Forbes tahun ini. Tak hanya menjadi yang terkaya di Indonesia, kakak beradik ini juga mampu mencatatkan namanya di deretan 40 orang terkaya di Asia.
 
Hebatnya, posisi keduanya berada di atas bos Hyundai Chung Mong-Koo yang hanya mendapat peringkat ke-40. Maklum total kekayaan Chung hanya sebesar US$ 6,8 miliar dan masih berada di bawah jumlah harta duo Hartono.
 
Bahkan jika hartanya digabungkan, dua saudara kandung ini mampu menembus peringkat ke-12 di Asia mengalahkan bos Samsung yang kini bertengger di peringkat ke-22.
 
Seperti dikutip dari laporan kekayaan global Forbes, Selasa (11/3/2014), Budi dan Michael Hartono menempati posisi yang berurutan di jajaran tersebut yaitu ke-32 dan ke-33. Sang adik, Budi, memiliki total kekayaan sebesar US$ 300 juta lebih tinggi dibandingkan milik sang kakak, Michael.
 
Saat ini, total kekayaan yang digenggam Budi berjumlah sebesar US$ 7,6 miliar. Sementara kakaknya yang berada menggenggam peringkat kedua terkaya di Indonesia meraup total harta senilai US$ 7,3 miliar. 
 
Meski dalam setahun terakhir keduanya telah kehilangan harta hingga US$ 900 juta, tapi namanya masih tercata sebagai yang terkaya di Indonesia.
 
Keduanya sama-sama mengelola perusahaan rokok kretek Djarum yang diwarisi sang ayah. Djarum yang tercatat sebagai perusahaan kretek terbesar ketiga di Indonesia merupakan pendulang uang yang signifikan ke dalam harta keduanya.
 
Selain menjalani bisnis Djarum, duo Hartono juga memiliki aset lain di sejumlah sektor bisnis di Tanah Air. Salah satu aset yang dimiliki keduanya adalah saham telekomunikasi Sarana Menara Nusantara.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya