Liputan6.com, Jakarta Produksi susu sapi segar lokal yang terus merosot memaksa, Indonesia terpaksa mengimpor susu sapi untuk mencukupi kebutuhan nasional sekitar 3,3 juta ton per tahun. Ketergantungan negara ini pada susu sapi impor terbukti dari laporan data Badan Pusat Statistik (BPS).
Berdasarkan data BPS yang diterima Liputan6.com, Jumat (14/3/2014), total impor susu sapi dari beberapa negara mencapai US$ 54,64 juta sepanjang Januari 2014.Sedangkan beratnya sebesar 12,09 juta kilogram (kg).
Realisasi ini turun dari posisi akhir Desember 2013 yang tercatat senilai US$ 92,16 juta dengan berat 20,16 juta kg. Sementara dalam kurun setahun lalu, Indonesia impor susu sapi seberat 214,64 juta kg dan senilai US$ 864,56 juta.
Advertisement
Dari jumlah impor di awal tahun ini, data BPS menunjukkan ada lima negara pemasok terbesar susu sapi ke Tanah Air, yakni Amerika Serikat (AS), Australia, Selandia Baru, Belgia, dan Kanada.
Masih data BPS, AS tercatat menjadi pengimpor tertinggi di antara negara-negara tersebut dengan realisasi sebesar US$ 16,37 juta dan berat 3,80 juta kg pada Januari ini.
Urutan kedua dari Australia yang mengimpor susu sapi segar senilai US$ 12,34 juta dengan berat susu 2,64 juta kg. Kemudian Selandia Baru menyusul dengan pasokan susu seberat 2,11 juta kg senilai US$ 10,87 juta.
Sedangkan Belgia dan Kanada masing-masing melakukan impor susu ke Indonesia dengan nilai US$ 4,44 juta dan US$ 3,21 juta. Serta untuk negara lainnya memasok susu senilai US$ 7,41 juta dan berat 1,74 juta kg pada awal tahun ini.