Beban Listrik di Sumatera Justru Naik Saat Earth Hour

Beban listrik di wilayah Sumatera meningkat saat berlangsungnya program Earth Hour. Apa pemicunya?

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 30 Mar 2014, 14:40 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2014, 14:40 WIB
Earth Hour (Liputan6 TV)

Liputan6.com, Jakarta Kampanye memadamkan listrik dalam satu jam atau biasa disebut jam bumi (Earth Hour/EH), ternyata tidak berpengaruh di wilayah kelistrikan Sumatera.

Manager Humas Senior PT PLN (Persero) Bambang Dwiyanto mengungkapkan, beban listrik di sistem Sumatera terlihat sedikit mengalami kenaikan saat pelaksanaan kampanye EH yang dilakukan Sabtu (29/3/ 2014) pukul 20.30 - 21.30 waktu setempat. Padahal di beberapa wilayah kelistrikan naik, konsumsi listrik justru menurun.

PLN menduga, kenaikan konsumsi tersebut kemungkinan dipicu adanya tambahan pasokan ke sistem kelistrikan Sumatera pada pekan ini. Sebelumnya beberapa pembangkit mengalami pemeliharaan sehingga krisis listrik sempat melanda wilayah Medan dan sekitarnya.

"Di beberapa daerah tujuan wisata, seperti Batam juga sedikit mengalami kenaikan, kemungkinan karena banyaknya wisatawan dari luar kota dan luar negeri datang di libur panjang akhir pekan," kata Bambang, di Jakarta, Kamis (30/3/2014).

Bambang mengungkapkan, bebeda dengan Sumatera, konsumsi listrik di Indonesia Timur yang menggunakan sistem kelistrikan  terpisah-pisah (isolated), umumnya mengalami penurunan beban tipis dibandingkan minggu lalu.

Sementara beban listrik di Jawa, Madura dan Bali (Jamali) turun hingga 509 Mega Watt (MW) atau 2,56  % jika dibanding beban pada saat yang sama minggu lalu.

Bambang menjelaskan, pada hari Sabtu 22 Maret 2014 atau seminggu sebelum EH sekitar pukul 21.00 WIB beban listrik di Jamali 19.869 MW dan pada jam 21.00 WIB 29 Maret 2014 beban turun menjadi 19.360 MW.

"Penurunan beban (konsumsi) listrik di Jamali terutama terlihat sekitar jam 21.00 WIB," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya