PLN Rugi Rp 18 Triliun Gara-gara Proyek Pipa Gas Bakrie Molor

Beberapa negara terus menggenjot ekonominya demi menunjukkan kekuatannya di muka dunia.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 11 Apr 2014, 13:01 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2014, 13:01 WIB
Pipa-gas
(Foto: Antara)

Liputan6.com, London Serikat Pekerja PT PLN (Persero) menyatakan molornya pembangunan pipa gas yang dilakukan PT Bakrie and Brother untuk pembangkit listrik Tambak Lorok, selama enam tahun telah membuat PLN boros Rp 18 triliun.

"Sampai saat ini proyek tersebut tidak kunjung dibangun," kata Deden di kantor Pusat PLN, Jakarta, Jumat (11/4/2014).

Dengan begitu menurut Deden, setiap tahun PLN telah kehilangan kesempatan untuk menghemat Rp 3 triliun, berari bila dikalikan enam tahun maka PLN telah mengalami pemborosan Rp 18 triliun untuk pembangkit tersebut.

"Suatu angka yang tidak kecil bagi negara ini," ungkapnya.

Atas hal ini, Serikat Pekerja PLN menuntut kepada pemerintah terutama Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) untuk segera memperjelas pembangunan pipa gas.

Jika PT BNBR tidak sanggup, maka sudah sewajarnya pemerintah melalui BPH migas mencabut hak khusus untuk pembangunan pipa gas Kepodang-Tambak Lorok kepada perusahaan tersebut.

Jika tidak ada lagi perusahaan lain yang menyatakan kesanggupan untuk membangun dalam waktu tertentu dengan harga yang wajar, maka Serikat Pekerja PLN meminta pemerintah untuk memberikan kesempatan kepada PLN untuk membangun sendiri sistem pemipaan tersebut.

"Dalam waktu 7x24 jam sejak tuntutan tersebut tidak diperhatikan pemerintah, maka SP PLN seluruh Indonesia akan melakukan penyampaian pendapat dimuka umum dan aksi penggalangan mogok kerja," tegasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya