Ekonomi China Melambat, Ekspor RI Bakal Melemah

Pertumbuhan ekonomi China melambat diharapkan tidak terlalu berdampak signifikan ke Indonesia.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 16 Apr 2014, 16:42 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2014, 16:42 WIB
Hatta Rajasa
(Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan, melambatnya pertumbuhan China akan tercermin pada volume perdagangan Indonesia. Meski demikian, dia mengharapkan, perlambatan ekonomi China tidak terlalu berdampak signifikan ke Indonesia.

"IMF mengkoreksi pertumbuhannya kami harapkan tidak memberikan dampak," kata Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, usai menghadiri rapat tetang biodiesel, di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (16/4/2014).

Hatta menambahkan, dampak perlambatan perekonomian China akan membuat permintaan menurun. "Meski tercermin pada volume perdagangan Indonesia, permintaan akan turun, kalau melihat dari sisi komoditi kecil penurunannya seperti itu," pungkasnya.

China mengalami laju pertumbuhan ekonomi paling lambat dalam 18 bulan terakhir di level 7,4% pada kuartal-I 2014. Data resmi dari pemerintah China tersebut menggambarkan lemahnya tindakan pemerintah guna menjaga stabilitas pertumbuhan negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia itu.

Seperti dikutip dari Reuters, para pembuat kebijakan di China telah menetapkan beberapa stimulus guna mengatasi perlambatan pertumbuhan ekonomi jangka pendek yang tengah menimpanya. Para analis memprediksi China akan terus kehilangan peluang untuk tumbuh hingga pertengahan tahun.

Dalam rentang Januari hingga Maret 2014, PDB China tercatat sebesar 7,4% dan lebih rendah dari level 7,7% pada periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ekonomi China itu juga nyaris setara dengan hasil survei pada para analis yang memprediksi PDB-nya berada di level 7,3%. Angka tersebut merupakan pertumbuhan tahunan China terparah sejak kuartal-III 2012 saat PDB-nya juga menyentuh 7,4%.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya