Biar Lebih Bersyukur, Subsidi Listrik Diusul Pakai Voucher

Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyarankan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral untuk mengubah cara pembagian subsidi listrik

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Apr 2014, 14:20 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2014, 14:20 WIB
Tanpa Listrik
Ilustrasi. (Antara Foto/Septianda Perdana)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyarankan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mengubah cara pembagian subsidi listrik.

Bambang mengatakan, Kementerian ESDM khususnya Direktorat Jernderal Keternaga Listrikan perlu melakukan penyesuaian subsidi lisrik, mengganti subsidi listrik dengan menggunakan bantuan langsung berupa voucher prabayar.

"Kami minta desain subsidi bukan harga, tapi kalau perlu semacam voucher prabayar," kata Bambang di kantor Ditjen Ketenaga Listrikan Jakarta, Kamis (17/4/2014).

Menurut Bambang, dengan skema subsidi seperti itu masyarakat yang disubsidi akan mengetahu besaran biaya listrik sebelum disubsidi, dengan begitu masyarakat akan lebih menghargai subsidi.

"Mulailah mengubah paradigma subsidi, tahun ini subsidi Rp 100 triliun dengan sekian-sekian kelompok pengguna. Menurut saya pengguna tidak akan bersyukur dengan itu, mereka menganggap memang dari sononya harga listrik murah, dari sononya yang diperbaiki, initinya adalah mensyukuri subsidi," jelas Bambang.

Selain itu, dengan skema pemberian subsidi seperti itu, pembagian subsidi akan lebih tepat, dan menyadarkan para masyarakat kalau listriknya disubsidi.

"RI perbulan Rp 55 ribu kita kasih Rp 60 ribu yang dipakai untuk listrik, jadi nggak bisa beli rokok, seperti prabayar, dan ini jelas dari subsidi dari pemerintah, sehinggai mengeri listrik yang bayar harganya nggak segini," tutup dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya