Indonesia Perlu Bank Bertaraf Internasional

Indonesia membutuhkan bank yang mampu bersaing secara cepat dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 23 Apr 2014, 13:30 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2014, 13:30 WIB
Bank Mandiri-BTN
(Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mendukung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menggulirkan kebijakan akuisisi PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) oleh PT Bank Mandiri Tbk. BKPM menilai, Indonesia membutuhkan bank yang mampu bersaing secara cepat dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.

Kepala BKPM, Mahendra Siregar, mengungkapkan rencana akuisisi tersebut seharusnya didukung oleh semua pihak mengingat tujuan dari akuisisi ini agar Indonesia memiliki bank besar bertaraf internasional.

"Kalau mengenai tujuannya saya rasa semua dapat memahami apa yang disampaikan Kementerian BUMN, karena kami konsen bagaimana kesiapan Indonesia di kancah regional dan internasional memasuki MEA. Kita harus punya bank bertaraf internasional, tidak bisa tidak," tegasnya di Kantor Kementerian Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (23/4/2014).

Menurut penilaian Mahendra, pertumbuhan dan perkembangan bank-bank nasional terbilang cepat, namun kurang agresif untuk sampai ke pentas dunia. Sehingga rencana pengambilalihan saham BTN oleh Bank Mandiri dapat menjadi solusi untuk mempercepat hal tersebut.

"Bentuk itu (akuisisi) bisa dikaji sehingga kita punya bank yang bukan saja secara operasional mencapai tingkat internasional, tapi juga menentukan arah dari intergasi ekonomi di kawasan kita. Kalau tidak ya kita hanya menonton saja, sedangkan bank dan otoritas bank lain yang menentukan," terangnya.

Lanjut dia, proses akuisisi perlu melibatkan seluruh stakeholder dan harus disusun secara rapi. "Kalau ada pihak yang perlu dan harus melakukan konsultasi hendaknya bisa didukung semua pihak," harap Mahendra.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya