Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Republik Indonesia, Boediono mengatakan, subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak bisa dihapus dalam waktu singkat.
Boediono mengatakan, permasalahan subsidi BBM tidak dapat diselesaikan oleh pemerintah dan DPR saja, namun perlu peran semua pihak.
"Mengenai subsidi yang makin membengkak, termasuk korban bbm. Dalam jangka menengah ini secara tuntas tidak bisa hanya kita serahkan kepada satu cabang pemerintah atau DPR, karena menyangkut banyak hal," kata Boediono, saat membuka acara Indonesia Green Infrastruktur, di kawasan bisnis Sudiriman, Jakarta, Selasa (29/7/2014).
Advertisement
Menurut Boediono, subsidi tidak bisa dihapus dalam satu atau dua tahun, penghapusan subsidi harus sistematik dalam beberapa tahun ke depan. Oleh karena itu, Ia mengharapkan, ada pengembangan konsep penghematan yang bisa mengurangi subsidi BBM. "Saya harapkan ke depan, konsep seperti apa yang akan dikembangkan untuk mengurangi subsidi," tutur Boediono.
Ia mencontohkan, konsep tersebut adalah energi ramah lingkungan (green energy), yaitu mengalihkan subsidi untuk minyak ke energi baru terbarukan. "Kita harus punya sistem green energy. Insentifnya bisa kita berikan pada geothermal dan lain-lain," ungkapnya.