Liputan6.com, Jakarta - Merek dagang (brand) perusahaan-perusahaan yang berasal dari China mempunyai pertumbuhan nilai tertinggi dibanding dengan brand dari negara lainnnya.
Sebagaimana dikutip Liputan6.com dari riset yang dikeluarkan oleh Brandz dengan judul 'Top 100 Most Valuable Global Brands 2014,' Selasa (27/5/2014), China menduduki posisi pertama negara yang perusahaan-perusahaannya memiliki pertumbuhan brand tercepat.
Dalam riset tersebut, di 2014 ini, terdapat 14 perusahaan yang memiliki pertumbuhan nilai dagang cukup tinggi. Dari 14 perusahaan tersebut, 11 perusahaan berasal dari china. Di posisi kedua adalah Rusia dengan 2 perusahaan dan posisi ketiga adalah Afrika dengan 1 perusahaan.
Perusahaan-perusahaan tersebut menyebar di banyak sektor. Di bidang teknologi ada Tencent. Namanya memang cukup asing, namun Tencent adalah perusahaan internet terbesar ketiga di bawah Google dan Amazon.
Pertumbuhan nilai merek dagang Tencent mencapai 97% menjadi US$ 53.615 juta di 2014 dari US$ 27.273 juta di 2013. Saat ini Tencent menduduki peringkat ke 14 merek dagang tertinggi di dunia.
Selain itu ada juga Baidu. Pertumbuhan merek dagang Baidu mencapai 46% menjadi US$ 29.768 juga dari US$ 20.443 juta. Saat ini Baidu menempati posisi ke 25 untuk perusahaan yang memiliki nilai merek dagang tertinggi. (Gdn)
Perusahaan Cina Kuasai Pertumbuhan Nilai Merek Dagang Tertinggi
Pertumbuhan nilai merek dagang Tencent mencapai 97%.
Diperbarui 27 Mei 2014, 21:06 WIBDiterbitkan 27 Mei 2014, 21:06 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Contoh Surat Lamaran Kerja yang Baik dan Benar, Simak Tips Membuatnya
Surya Utama Ingatkan Makan Bergizi Untuk Menciptakan Pemerataan Pembangunan
Sinopsis Film Drop, Saat Kencan Pertama Jadi Momen Menegangkan Ibu Tunggal
Gereja Katedral Jakarta Gelar Misa Requiem untuk Paus Fransiskus Sore Ini
Oknum Konsulen Diduga Tendang Testis Residen PPDS Unsri, Ini Dampak Trauma pada Organ Intim Menurut Dokter
Nasib Jenazah PMI Banyuwangi di Kamboja Belum Jelas, Keluarga Justru Diteror Nomor Tak Dikenal
Garudafood Kantongi Restu Pemegang Saham Tebar Dividen Rp 350,34 Miliar
Kemlu RI: 7.027 WNI Terjerat Kasus Online Scam Sejak 2020 hingga April 2025
Gasing Panggal, Permainan Tradisional yang Sudah Jarang Ditemukan
Sri Mulyani Masih Pede Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tembus 5%
Kemenkop Minta Notaris di Indonesia Bantu Pembentukan Kopdes Merah Putih
Menkomdigi Tegaskan Masa Depan AI Milik Semua Negara, Bukan Segelintir