Bos PLN Sebut Mati Lampu di Jakarta Bukan Karena Defisit

Direktur Utama PLN, Nur Pamudji mengungkapkan pihaknya masih menyelidiki pemadaman listrik yang terjadi di sejumlah wilayah di Jakarta.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 28 Mei 2014, 19:13 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2014, 19:13 WIB
Ilustrasi Tarif Listrik 5 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Tarif Listrik 5 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT PLN (Persero), Nur Pamudji menyatakan, padamnya sebagian wilayah  Jakarta dan sekitarnya bukan diakibatkan defisit listrik. Saat ini PLN masih menyelidiki pemadaman listrik itu.

Pamudji mengungkapkan, pemadaman listrik tersebut diakibatkan oleh masalah teknis pada pembangkit listrik Muara Karang yang mengalami penurunan kehandalan.

"Tentu PLN menyesali itu, tapi bukan tanda-tanda defisit Jawa Bali," kata Nur, di Jakarta, Rabu (28/5/2014).

Nur mengungkapkan, mesin pembangkit tersebut mati secara tiba-tiba dan setelah mati mesin tersebut bisa dinyalakan kembali. Namun agar bisa bekerja dengan normal membutuhkan proses yang lumayan lama.

"Sesuatu yang terjadi tiba-tiba tapi menimbulkan gangguan karena pembangkit besar kalau mati dinyalakan harus pelan-pelan," tutur Nur.

Nur menambahkan, saat ini pihaknya masih menyelidiki permasalahan tersebut. Tentunya PLN menyesalkan kejadian ini, karena pemadaman ini mengganggu aktivitas warga Jakarta dan sekitarnya. "Kami sedang mengidentifikasi kenapa terjadi, tapi dihidupkan kembali bisa," ungkapnya.

Menurut Nur, sistem kelistrikan Jawa Bali menjadi sorotan karena 77% pendapatan PLN berasal dari wilayah tersebut. Selain itu jika sistem kelistrikan wilayah tersebut mengalami masalah akan berdampak besar pada perekonomian. Pasalnya Jawa Bali menjadi nadi perekonomian Indonesia.

"Kenapa sistem Jawa Bali dari sorotan? karena 77% pendapatan PLN ada di sini, dampaknya ke ekonomi sangat signifikan bukan yang lain tidak berpengaruh, cuma dampaknya tidak sebesar Jawa Bali, makanya dijaga sekali supaya tidak mengalami defisit karena dampaknya besar," pungkasnya. (Pew/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya