Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT PLN (Persero), Nur Pamudji menyatakan, padamnya sebagian wilayah Jakarta dan sekitarnya bukan diakibatkan defisit listrik. Saat ini PLN masih menyelidiki pemadaman listrik itu.
Pamudji mengungkapkan, pemadaman listrik tersebut diakibatkan oleh masalah teknis pada pembangkit listrik Muara Karang yang mengalami penurunan kehandalan.
"Tentu PLN menyesali itu, tapi bukan tanda-tanda defisit Jawa Bali," kata Nur, di Jakarta, Rabu (28/5/2014).
Nur mengungkapkan, mesin pembangkit tersebut mati secara tiba-tiba dan setelah mati mesin tersebut bisa dinyalakan kembali. Namun agar bisa bekerja dengan normal membutuhkan proses yang lumayan lama.
"Sesuatu yang terjadi tiba-tiba tapi menimbulkan gangguan karena pembangkit besar kalau mati dinyalakan harus pelan-pelan," tutur Nur.
Nur menambahkan, saat ini pihaknya masih menyelidiki permasalahan tersebut. Tentunya PLN menyesalkan kejadian ini, karena pemadaman ini mengganggu aktivitas warga Jakarta dan sekitarnya. "Kami sedang mengidentifikasi kenapa terjadi, tapi dihidupkan kembali bisa," ungkapnya.
Menurut Nur, sistem kelistrikan Jawa Bali menjadi sorotan karena 77% pendapatan PLN berasal dari wilayah tersebut. Selain itu jika sistem kelistrikan wilayah tersebut mengalami masalah akan berdampak besar pada perekonomian. Pasalnya Jawa Bali menjadi nadi perekonomian Indonesia.
"Kenapa sistem Jawa Bali dari sorotan? karena 77% pendapatan PLN ada di sini, dampaknya ke ekonomi sangat signifikan bukan yang lain tidak berpengaruh, cuma dampaknya tidak sebesar Jawa Bali, makanya dijaga sekali supaya tidak mengalami defisit karena dampaknya besar," pungkasnya. (Pew/Ahm)
Bos PLN Sebut Mati Lampu di Jakarta Bukan Karena Defisit
Direktur Utama PLN, Nur Pamudji mengungkapkan pihaknya masih menyelidiki pemadaman listrik yang terjadi di sejumlah wilayah di Jakarta.
diperbarui 28 Mei 2014, 19:13 WIBDiterbitkan 28 Mei 2014, 19:13 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Penyelamatan Dramatis Pria di Bogor Terjebak Banjir di Atap Rumah
Tips Memperlambat Putaran Meteran Air: Panduan Lengkap 2024
Liga Champions: Bek Terlupakan Jadi Kartu Terakhir Arsenal pada Misi Krusial di Markas Sporting CP
Pelestarian Kebudayaan Dinilai Lebih Mudah dengan Memanfaatkan Teknologi
7 Tips Lolos Psikotes untuk Fresh Graduate, Begini Strategi dan Simulasinya
PPEPP Adalah Singkatan dari: Komponen Utama, Manfaat, dan Tantangan Implementasi
13 Tahun Aturan Upah Minimum Berubah Terus, Apindo: Kami Kecewa!
FPCI Kembali Gelar CIFP 2024, 7.500 Orang Sudah Mendaftar
Bacaan Dzikir Nabi Yunus AS saat Berada di Perut Paus, Dikisahkan Ustadz Adi Hidayat
Meiska Masuk Nominasi IMA Awards 2024, Siap Hadirkan Kejutan di 2025
Risk and Governance Summit 2024, OJK Dorong Penguatan Governansi Sektor Keuangan Menuju Indonesia Emas
Indonesia Masters 2025 Digelar Januari, Ini Daftar Harga Tiketnya