PLN Belum Dapat Wujudkan Cita-cita Lepas Saham ke Publik

Anak usaha PLN yaitu Indonesia Power dan PLN Jawa Bali dinilai lebih baik untuk melakukan penawaran saham perdana.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 03 Jun 2014, 09:46 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2014, 09:46 WIB
Foto ilustrasi listrik
(Foto: Dokumentasi PLN)

Liputan6.com, Jakarta - Rencana manajemen PT Perusahaan Listrik Negara/ PLN untuk melepas saham perdana ke publik/ initial public offering (IPO) belum dapat direalisasikan. Hal itu mengingat perusahaan pelat merah ini masih disubsidi negara.

Pengamat kelistrikan, Iwa Garniwa mengatakan, saat ini PLN masih diatur oleh pemerintah sehingga rencana tersebut tidak mungkin direalisasikan.

"Saya kira sementara ini kondisi sekarang kalau PLN tidak memungkinkan, kan regulasi diatur pemerintah," kata Iwa, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Selasa (3/6/2014).

Selain itu, menurut Iwa, alasan lain yang menjadi penyebab perusahaan listrik plat merah tersebut tidak bisa tercatat  di bursa saham karena PLN masih disubsidi negara. "PLN kan disubsidi bagaimana dengan kondisinya seperti itu tidak mungkin," ungkapnya.

Iwa menambahkan, jika induk usaha tidak bisa melakukan IPO, lain hal dengan anak usahanya, seperti Indonesia Power dan PLN Jawa Bali. Anak usaha PLN tersebut bisa melakukan IPO karena menjual listrik kepada induknya dengan harga keekonomian.

"Ada dua anak usaha PLN yaitu Indonesia power dan PJB. Banyak yang mau kalau itu, karena  menjual dengan harga ke ekonomian ke pada induknya," paparnya.

PT PLN (Persero) memiliki niat untuk melepas saham perdana (Initaial Public Offering/IPO) untuk menunjukan kinerjanya. Menurut Direktur Utama PLN Nur Pamudji, jika PLN masuk kepasar bursa maka akan terlihat kinerja PLN yang tercermin pada sahamnya, sehingga tidak seperti saat ini.

" PLN ingin IPO sedikit, karena saya juga ingin dinilai market, sebenarnya PLN berprestasi atau tidak sih," ujar Nur. (Pew/Ahm)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya