RI Rayu China Beli LNG Tangguh Lebih Mahal

Pemerintah menargetkan bisa menjual gas tersebut pada harga US$ 9 per mmbtu.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 03 Jun 2014, 21:10 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2014, 21:10 WIB
Gas
(Foto:Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengaku, pihaknya tengah melakukan negosiasi pembelian gas alam cair (LNG) dengan Fujian, China dengan harga lebih mahal. Pemerintah menargetkan bisa menjual LNG yang diproduksi dari Kilang Tangguh tersebut pada harga US$ 9 per juta british thermal unit (mmbtu)

"Kami sedang negosiasi dengan Fujian. Mohon doa dan bantuannya supaya bisa deal harga pembelian gas naik," ucapnya di Gedung Banggar DPR, Jakarta, Selasa (3/6/2014).

Dia mengaku, saat ini pemerintah mengekspor LNG ke Fujian dengan harga jual US$ 2,4 per mmbtu dan telah meningkat menjadi US$ 3,4 mmbtu. Dengan harga jual sebesar itu, kata Jero, Indonesia bisa mengantongi pendapatan US$ 400 juta setiap tahun.

Jero melanjutkan, pihaknya terus berupaya merayu Fujian untuk membeli harga LNG sebesar US$ 7 per mmbtu. "Tim sedang bekerja efektif, dan kemarin mereka sudah setuju di angka US$ 7 per mmbtu dengan raihan pendapatan US$ 940 juta atau hampir Rp 10 triliun," jelasnya.

Belum puas, dia menargetkan harga jual ekspor LNG bisa menyentuh US$ 9 per MMBTU. Jika deal, maka Indonesia bisa meraup pendapatan hingga US$ 1,2 miliar per tahun.

"Target kami bisa di angka US$ 9 per mmbtu sehingga pendapatan makin besar sekitar US$ 1,2 miliar atau Rp 12 triliun. Kelihatannya sih mereka mulai agak kendor, dengan senyum saya, mudah-mudahan mereka mau (beli)," harap Jero.

Harga jual ekspor gas itu, tambah dia, termasuk murah, mengingat Fujian juga mengimpor LNG dari Qatar dengan harga sekitar US$ 13 per mmbtu.

"Mudah-mudahan bulan Juni ini atau sebelum saya meninggalkan kursi Menteri ESDM, sudah bisa deal harga. Supaya ada sejarah baru menaikkan harga jual gas ke Fujian," tandas Jero. (Fik/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya