Realisasi Pendapatan dan Hibah APBN Capai Rp 413,11 Triliun

Realisasi belanja mencapai Rp 432,68 triliun atau mencapai 23,5 persen dari pagu APBN.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 11 Jun 2014, 09:47 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2014, 09:47 WIB
Pajak
SPT Tahunan Pajak Penghasilan (Foto: Blogspot)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengungkapkan, realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk periode 1 Januari hingga 30 April menunjukkan perbaikan jika dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Perbaikan tersebut tercermin dalam peningkatan realisasi pendapatan dan penurunan defisit anggaran.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Yudi Pramadi menjelaskan, realisasi pendapatan dan hibah mencapai Rp 413, 11 triliun atau mencapai 24,8 persen dari pagu APBN. "Di tahun lalu realisasinya hanya mencapai 23,5 persen dari pagu APBN," jelasnya seperti tertulis dalam siaran pers, Rabu (11/6/2014).

Menurutnya, peningkatan realisasi tersebut disebabkan persentase realisasi penerimaan perpajakan yang lebih tinggi 1,2 persen dan Penerimaan Negara Bulan Pajak (PNBP) yang lebih tinggi 2,2 persen dari persentase realisasi tahun lalu.

Sementara, untuk realisasi belanja mencapai Rp 432,68 triliun atau mencapai 23,5 persen dari pagu APBN. Untuk periode yang sama tahun sebelumnya, realisasi belanja mencapai 23,7 persen dari pagu. Lebih kecilnya realisasi belanja pada tahun ini dibanding dengan tahun lalu karena realisasi transfer ke daerah pada tahun ini lebih rendah 4,9 persen.

Sedangkan untuk desifit, tahun ini tercatat Rp 19,57 triliun, lebih kecil jika dibanding dengan tahun lalu yang tercatat mencapai Rp 38,99 triliun. Penurunan defisit tersebut karena ada peningkatan dari sisi pendapatan dan hibah yang tercatat 1,3 persen dan pengurangan belanja yang sebesar 0,2 persen dari persentase realisasi tahun lalu.

Disamping itu, realisasi pembiayaan di tahun ini mencapai Rp 120, 23 triliun atau mencapai 68,6 persen dari pagu APBN. Pada tahun lalu dengan periode yangsama, realisasinya baru mencapai 49,1 persen saja. (Fik/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya