Liputan6.com, Jakarta - Mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Ari H Soemarno menilai program pencatat konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) Radio Frequention Identificatioan (RFID) tidak efisien untuk mengontrol konsumsi BBM.
Ari mengatakan, untuk menekan konsumsi BBM bersubsidi dan meringankan beban negara adalah dengan menaikkan harga BBM bersubsidi secarang langsung atau bertahap.
Namun, Â subsidi tetap diberikan kepada yang berhak menerima melalui program lain. "Opsi naikan langsung seperti tahun lalu atau bertahap, tapi subsidi diberikan ke yang membutuhkan," kata Ari, di Jakarta, Selasa (24/6/2014).
Dia mengungkapkan, opsi pencatatan konsumsi BBM dengan RFID yang dicanangkan Pertamina pun tidak akan berhasil mengatasi konsumsi BBM bersubsidi yang terus meningkat.
"Caranya saya sudah mengusulkan beberapa cara, bukan RFID yang repot itu, nggak mungkin berhasil. Itu siapa yang mengusulkan," ungkap dua.
Ari yang juga menjadi anggota tim sukses Jokowi JK ini mengaku memiliki cara lain untuk mengatasi hal tersebut, yaitu dengan menngunakan kartu prabayar. Cara ini dinilai akan lebih efisien.
"Cara yang mudah cara kartu prabayar, mau cara bagaimana ada mekanisme tertentu, opsi pembatasan kenaikan bertahap sudah disampaikan," pungkasnya. (Pew/Nrm)