Liputan6.com, Jakarta - Carrefour Indonesia menyediakan sekitar 70 persen supplier dari Indonesia. Hal ini dilakukan dalam rangka memajukan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Hal itu diungkapkan Corporate Affairs Director PT Trans Retail Indonesia, Adji Srihandoyo."Dari 85 gerai Carrefour di seluruh Indonesia, 70 persen supplier kami berasal dari pelaku UMKM dan pengusaha lokal," ujar Adji, yang ditulis Kamis (26/6/2014).
Produk mulai dari makanan dan minuman, perlengkapan rumah tangga, sampai fashion, berasal dari produk dalam negeri. Dan bukan hanya untuk mengisi satu gerai saja, melainkan hampir seluruh gerainya.
Sementara untuk produk khusus UMKM, Carrefour menyediakan 'Pojok Rakyat' di 25 gerainya. "Kalau Pojok Rakyat ini tempat untuk pemasaran produk UMKM agar bisa masuk pasar modern. Terutama bagi daerah masing-masing gerai," papar Adji.
Advertisement
Namun, untuk masuk pada pasar modern, tentu ada spesifik produk sendiri. Yakni mulai dari bentuk, kemasan, kualitas produk, serta beberapa spesifikasi yang sudah ditentukan Kementerian Koperasi dan UMKM. "Di setiap gerai juga kami berusaha menjualnya kepada konsumen. Bukan sekadar terpajang saja," ungkapnya.
Sementara di lain pihak, Ahmad Ruslan, perwakilan dari Kementerian Koperasi dan UMKM menuturkan, pihaknya memang tengah mendorong pasar modern lain untuk ikut merangkul produk dalam negeri. Terlebih Indonesia akan masuk pada pasar bebas ASEAN pada 2015.
"Ini sebagai persiapan tahun depan. Kami latih mereka secara kekuatan SDM dan produknya di pasar modern," ujar Ahmad. (Naomi Trisna/Ahm)