Jero Wacik Imbau Masyarakat Pakai BBM Non Subsidi Saat Mudik

Imbauan yang dikeluarkan itu agar pemerintah dapat menjaga kuota BBM bersubsidi di kisaran 46 juta kilo liter.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 01 Jul 2014, 16:31 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2014, 16:31 WIB
Ilustrasi BBM
Ilustrasi BBM (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengimbau kepada masyarakat yang  mudik menggunakan kendaraan pribadi untuk menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi.

Jero mengungkapkan, meski pihaknya telah menghitung konsumsi BBM bersubsidi pada kuartal I 2014 sebesar 15 juta kilo liter (Kl). Namun ada perkiraan kenaikan konsumsi lebih tinggi pada semester II 2014.

"Kalau angka satu kuartal 15 juta kl ada modal kita bisa capai. Tapi angka semester dua lebih tinggi. Penangkapan penyelundupan masih dijaga,"  kata Jero,  di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (1/7/2014).

Jero mengatakan, imbauan yang dikeluarkan itu bertujuan agar kuota BBM bersubsidi yang dikurangi 2 juta Kilo liter (Kl) dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P), tetap aman sampai akhir tahun.

"Saya imbau yang pulang kampung liburan jangan beli BBM bersubsidi, agar 46 juta kilo liter kami jaga," ujar Jero.

Jero menambahkan, cara lain untuk menjaga kuota BBM bersubsidi tidak jebol, dengan mengajak para pemangku kepentingan untuk menjaga dari kebocoran. Dengan dua cara itu ia yakin kuota BBM bersubsidi tidak jebol.

"46 juta Kl kuota, sebelum APBN-P. Kemarin waktu bicara dengan DPR diturunkan jadi 46 juta Kl, apakah bisa dicapai itu felling saya bisa, kebocoran dijaga ramai-ramai," pungkasnya.

Dalam APBN 2014 kuota BBM bersubsidi mencapai 48 juta Kl, namun sampai pertengahan tahun kuota tersebut direvisi dalam APBN-P menjadi 46 juta Kl. Hal ini bertujuan untuk meringankan beban keuangan negara. (Pew/Ahm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya