Indeks Demokrasi Meningkat Dapat Memikat Investor

Kepala BPS, Suryamin menilai, bila terjadi demo bahkan hingga menimbulkan kekerasan dapat mempengaruhi investor untuk investasi.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 04 Jul 2014, 13:02 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2014, 13:02 WIB
Kepala BPS Suryamin
Kepala BPS Suryamin

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan dengan meningkatnya Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) dapat membangkitkan tingkat kepercayaan investor ke Indonesia.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin mengatakan, indeks demokrasi sangat menentukan keadaan termasuk iklim investasi di Indonesia.

"Indeks demokrasi menentukan," kata Suryamin, usai merilis IDI, di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Jumat (4/7/2014).

Suryamin mengungkapkan, dengan dengan adanya aksi demonstrasi yang tidak kondusif maka akan mempengaruhi daya tarik investor.

"Keadaan demo di Tanah Air, bisa jadi mempengaruhi kalau indikator tadi masih belum begitu bagus, jumlah demo merusak, tentunya akan berpengaruh investor ke Indonesia. Kita bisa bayangkan tiap hari ada demo menakutkan investor bisa ragu-ragu, berapa besarnya kita hitung dulu. Tentu ada komponen lain," paparnya.

Suryamin menambahkan,  dengan adanya demo anarkis dan kekerasan akan mempengaruhi aspek hak politik. Aspek hak politik Indonesia mengalami penurunan sejak 2009 dari 54,60 turun menjadi 46,25 pada 2013. "Makin banyak demo anarkis digabung dengan kekerasan maka menurunkan aspek hak politik ini," ungkapnya.

BPS telah merilis Indeks demokrasi Indonesia 2013 sebesar 63,68 mengalami peningkatan 1,05 poin dari tahun sebelumnya 62,63.

"Berdasarkan seluruh metode kerja yang kami lakukan, kami sampaikan IDI 2013 63,68 dibandingkan 2012 kenaikan 1,05 poin," pungkasnya. (Pew/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya