BRI Cetak Laba Rp 11,72 Triliun

BRI mampu menumbuhkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 11,7 persen menjadi Rp 488,4 triliun.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 22 Jul 2014, 18:36 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2014, 18:36 WIB
Bank BRI
Bank BRI (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) berhasil mencatatkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 11,72 triliun pada kuartal II 2014. Laba yang ditorehkan tersebut naik 17,11 persen jika dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur Jaringan dan Layanan BRI, Suprajarto menjelaskan, salah satu pendorong pertumbuhan laba perseroan adalah pendapatan bunga dari penyaluran kredit.

Pertumbuhan kredit BRI mencapai 17,19 persen dari Rp 391,7 triliun di triwulan II tahun lalu menjadi Rp 459,13 triliun di triwulan II tahun ini.

"Pertumbuhan kredit tersebut juga dibarengi dengan prinsip kehati-hatian sehingga tingkat kredit bermasalah dapat dijaga di level 0,57 persen," katanya di kantor pusat BRI, Jakarta, Selasa (22/7/2014).

Suprajanto menambahkan pencapaian laba bersih tersebut merupakan hal yang sangat positif di tengah kondisi politik dan ekonomi domestik yang masih kurang kondusif.

Salah satu pendorong penyaluran kredit BRI adalah bisnis mikro yang juga tumbuh sebesar  18,1 persen. Penyaluran kredit sektor mikro BRI meningkat dari Rp 122,1 triliun di triwulan II tahun lalu menjadi Rp 144,2 triliun di tahun ini.

BRI juga mampu menumbuhkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 11,7 persen menjadi Rp 488,4 triliun pada kuartal II 2014, dengan kontribusi sumber dana murah (CASA) yang tetap dapat dijaga di level 57,3 persen.

"Tidak hanya itu, pertumbuhan tabungan BRI masih lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri, yakni 14,49 persen berbanding 10,12 persen," tegas Suprajanto.

Sumber lain kenaikan laba selain dari pendapatan bunga adalah fee based income yang meningkat sebesar 20,8 persen secara year on year. Pertumbuhan fee based income tertinggi berasal dari transaksi e banking sebesar  55,9 persen, begitu pula dengan porsinya yang naik dari 12,5 persen menjadi 16,1 persen. (Yas/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya