Proses Merger 8 Bulan, Habibie Beri Nama Bank Mandiri

"Tadinya Soeharto memberi nama bank catur, tapi pak Habibie bilang jangan bank catur, tapi bank Mandiri saja," ujar Tanri Abeng.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 26 Agu 2014, 14:33 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2014, 14:33 WIB
Bank Mandiri
Ilustrasi (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Tanri Abeng menuturkan keberhasilannya dalam mengonsolidasi empat bank bangkrut menjadi sebuah perbankan besar saat ini, yakni PT Bank Mandiri Tbk. Tapi tahukah Anda nama awal yang diberikan mantan Presiden Soeharto untuk Bank Mandiri?

Tanri mengungkapkan, dirinya menjadi saksi peleburan empat bank, yakni Bank Bumi Daya, Bank Ekspor Impor Indonesia, Bank Dagang Negara dan Bank Pembangunan Indonesia menjadi Bank Mandiri.

"Empat bank itu sudah bangkrut, lalu di merger jadi Bank Mandiri. Tadinya Soeharto memberi nama Bank Catur, tapi Pak Habibie bilang jangan Bank Catur, tapi Bank Mandiri saja. Jadi nama Bank Mandiri diberikan oleh Habibie," tutur Tanri.

Saat itu, Tanri bilang, Internasional Moneter Fund (IMF) memberikan waktu konsolidasi dapat terbentuk dalam kurun 24 bulan. Namun pihaknya memastikan proses merger hanya akan berjalan selama 8 bulan saja. "Kalau nggak saya teken pada, Bank Mandiri nggak lahir," ucapnya.

Langkah peleburan, tambah dia, merupakan bagian dari nasionalisasi holding di masa kepemimpinannya sebagai Menteri BUMN. Ada 10 sektor yang akan dibentuk holding, salah satunya perbankan.

"Kalau BNI dan Bank Mandiri di merger, bisa jadi power bank. Sedangkan BRI dan bank-bank khusus lainnya dijadikan satu itu akan menjadi pemain global yang sangat powerfull," terang dia.

Sementara rencana lain, Tanri mengaku, pihaknya ingin menyatukan Pertamina, PLN, PGN dan Bukit Asam menjadi satu holding di sektor energi. "Keempat BUMN ini memiliki 31 persen aset dari 141 BUMN," tukasnya. (Fik/Ahm)

 


*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya