Pembatasan Dicabut, Premium Habis 20 Desember & Solar 5 Desember

Konsumsi BBM subsidi akan melebih kuota sekitar 1,3 juta kl.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 27 Agu 2014, 12:57 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2014, 12:57 WIB
BBM Bersubsidi Langka, Warga Antre di SPBU
SPBU di kawasan Radio Dalam, Jakarta, memasang papan informasi bertuliskan “Kuota Premium Subsidi Hari Ini Habis, Tersedia Pertamax”, Jakarta, Senin (25/8/14). (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) telah melakukan normalisasi penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi agar tidak terjadi potensi antrean yang berkepanjangan.

Menurut  Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya, langkah itu diambil sesuai dengan arahan pemerintah.

Namun konsekuensi dari kebijakan dari pencabutan kebijakan pengkitiran penyaluran BBM subsidi yaitu terjadinya kelebihan kuota BBM subsidi sampai akhir tahun sekitar 1,3 juta kiloliter (kl) dari alokasi yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 sebesar 46 juta kl.

"Jika kuota tidak ditambah dan kami do nothing dalam konteks kebijakan tanpa pengkitiran, premium akan habis pada 20 Desember, sedangkan solar sekitar 5-6 Desember," kata Hanung dalam konferensi pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (27/8/2014).

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, lanjut Hanung, Pertamina akan melaporkan soal kelebihan kuota tersebut ke pemerintah pada bulan November.

Setelah prognosa konsumsi BBM subsidi hingga akhir tahun disampaikan, kemudian pemerintah bersama Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) melapor ke DPR.  Kemudian, DPR akan menyetujui penambahan kuota BBM subsidi

"Yang terjadi sampai tahun 2013, semua konsumsi BBM Pso itu dicover oleh keputusan bersama pemerintah dan DPR, itu juga yang kami harapkan supaya tidak terjadi defisit atau kuota yang tidak cukup itu yang akan repotkan  masyarakat," tuturnya. (Pew/Ndw)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya