Tak Diakui, Transaksi Bitcoin RI Capai US$ 50 Ribu

BI menegaskan jika bitcoin tidak diakui sebagai alat tukar menukar seperti layaknya fungsi uang Rupiah di negara ini.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 09 Sep 2014, 19:38 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2014, 19:38 WIB
Ilustrasi Bitcoin
Ilustrasi Bitcoin (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Keberadaannya memang belum diakui di Indonesia. Namun, tercatat nilai transaksi bitcoin di Indonesia sampai hari ini terus meningkat.

Selama ini Bank Indonesia (BI) sudah memberikan penegasan jika bitcoin tidak diakui sebagai alat tukar menukar seperti layaknya fungsi uang Rupiah di negara ini.

"Transaksi bitcoin di Indonesia baru sekitar US$ 30 ribu hingga US$ 50 ribu per hari, itu masih hanya sekitar 0,05 persen dari total transaksi bitcoin seluruh dunia," ujar CEO Bitcoin Indonesia Oscar Darmawan di Hotel JW Marriot, Jakarta, Rabu (9/9/2014).

Oscar mengungkapkan di seluruh dunia China menjadi negara yang memiliki jumlah transaksi bitcoin terbesar yang mencapai US$ 2 juta per hari. Sementara itu pengguna paling aktif adalah di Rusia, dengan transaksi US$ 1 juta saban 24 jam.

Namun begitu Oscar mengaku akan terus meningkatkan layanan bitcoin di Indonesia mengingat jumlah pengguna dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.

"Bitcoin juga belum jelas, kalau teknologi kita jelas kita bisa urus ke kementerian, tapi sekarang dari BI belum ada kabar apa-apa, kita tunggu kabar saja dari BI," tegasnya. (Yas/Nrm)

 

 

* Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya