Wamen ESDM Ngaku Tak Sanggup Renegosiasi 4.500 Kontrak Tambang

Itu karena tantangan di sektor mineral dan pertambangan sangat besar.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 02 Okt 2014, 11:05 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2014, 11:05 WIB
Batubara
Batubara

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo mengaku tak sanggup untuk menyelesaikan renegosiasi kontrak 4.500 perusahaan tambang pemegang Isin Usaha Pertambangan (IUP) sampai masa pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II berakhir.

Itu karena tantangan di sektor mineral dan batu bara sangat besar. Salah satunya termasuk penyelesaian renegosiasi kontrak perusahaan pemegang IUP.

"Minerba tantangan bukan main, 4.500 IUP susah, kalang kabut, menyelesaikan renegosiasi," kata Susilo dalam pidatonya pada acara Peringatan Hari Pertambangan di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (2/10/2014).

Namun, dia memastikan instansinya akan tetap bekerja maksimal untuk menyelesaikan renegosiasi kontrak pertambangan tersebut.

"Mungkin kita akan capai tapi tidak semua, tapi that's it sudah maksimal. Ini semua memerlukan persamaan, nggak cukup hanya tema," ungkap dia.

Dia mengingatkan, saat ini sektor monerba sudah menyumbang pemasukan negara hingga Rp 100 triliun. Bahkan dikatakan sektor ini bisa menyumbang lebih kepada pemasukan negara. 

"Minerba sudah capai Rp 100 triliun ke pendapatan negara, tidak susah untuk capai Rp 300-400 triliu per tahun," pungkasnya. (Pew/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya