Turuti PLN, Produsen Meteran Listrik Afsel Pindah ke RI

Karena pertumbuhan pengguna listrik prabayar semakin besar, PLN meminta produsen Kwh meter untuk membangun pabrik di Indonesia.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 08 Okt 2014, 12:37 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2014, 12:37 WIB
Tingkat Kebutuhan Naik, PLN Tambah Sambungan Baru
Seiring meningkatnya kebutuhan listrik, Perusahaan Listrik Negara (PLN) menambah pemasangan baru sebesar 6600 Kwh di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, (7/8/2014). (Liputan6.com/Panji Diksana)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) meminta produsen alat kelistrikan yang menjadi langganannya untuk memindahkan pabrik mereka ke Indonesia, salah satunya produk meteran listrik prabayar.

Direktur Perencanaan dan Pembinaan Aviliasi PLN Murtaqi Syamsuddin mengatakan, saat awal menerapkan listrik prabayar PLN harus mengimpor meteran listrik pra bayar dari Afrika Selatan.

"PLN menerapkan skema listrik prabayar, awal pakai listrik prabayar, kwh meter diimpor dari Afrika Selatan, karena pengguna listirk prabayar terbesar," kata Murtaqi di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Rabu (8/10/2014).

Namun karena pertumbuhan pengguna listrik prabayar semakin besar, PLN meminta produsen Kwh meter untuk membangun pabrik di Indonesia.

Menurut Murtaqi, dengan pindahnya pabrik tersebut bisa menumbuhkan ekonomi Indonesia dan menyerap tenaga kerja.

Setelah bersedia pindah, bahkan saat ini hasil pabrik meteran listrik tersebut tidak hanya digunakan PLN, tetapi juga diekspor ke negara lain yang membutuhkan alat tersebut.

"Karena melihat demand besar, Indonesia basis pembuatan basis ekspor menopang kebutuhan meter pintar atau smart metring," pungkas dia. (Pew/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya