Jokowi Bisa Kantongi Rp 611 Triliun jika Kerjakan Proyek Ini

Presiden terpilih Joko Widodo hingga kini harus terus mencari sumber pemasukan pendapatan baru.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 15 Okt 2014, 10:02 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2014, 10:02 WIB
Ilustrasi Kasus Korupsi migas
(Ilustrasi)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah dikatakan bisa mendapatkan tambahan pemasukan US$ 50 miliar setara Rp 611 triliunper tahun jika dapat mempercepat pembangunan tiga proyek migas ini.

Presiden Indonesia Petroleum Association (IPA) Lukman Mahfoedz menilai, pemerintah ke depan harus memikirkan percepatan proyek Indonesia Deepwater Development (IDD), Masela dan Tangguh Train 3.

"Itulah apa namanya karena salah satu yang penting program pemerintah ke depan bagaimana bisa mempercepat proyek itu, IDD, Tanggu train 3, Masela," kata Lukman seperti dikutip di Jakarta, Rabu (15/10/2014).

Menurut Lukman, jika pemerintah bisa menjalankan tiga proyek tersebut sehingga dapat beroperasi, maka Indonesia akan mendapat pemasukan keuangan dari sumber baru, bahkan jumlahnya mencapai US$ 50 miliar.

"Ini tiga hal yang besar kalau proyek ini dilaksanakan paling tidak 4 sampai 5 tahun pertama Indonesia bisa menarik US$ 50 miliar pertahun, ditambah dengan termasuk dari existing project operation sekitar US$ 25-35 miliar pertahun," ungkap Lukman.

Selian itu, Investasi proyek tersebut juga besar untuk Indonesia. Sehingga bisa menumbuhkan manfaat lain, seperti penyerapan tenaga kerja, penggunaan produk dalam negeri

"US$ 50 miliar per tahun itu investasi bisa besar sekali untuk negara kita, dari urusan tenaga kerja, industri dalam negeri, driling kotruksi, investasi naik itu sumbangan besar intinya bagaimana menaikan investasi di migas," pungkas dia. (Pew/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya