Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah dikatakan bisa mendapatkan tambahan pemasukan US$ 50 miliar setara Rp 611 triliunper tahun jika dapat mempercepat pembangunan tiga proyek migas ini.
Presiden Indonesia Petroleum Association (IPA) Lukman Mahfoedz menilai, pemerintah ke depan harus memikirkan percepatan proyek Indonesia Deepwater Development (IDD), Masela dan Tangguh Train 3.
"Itulah apa namanya karena salah satu yang penting program pemerintah ke depan bagaimana bisa mempercepat proyek itu, IDD, Tanggu train 3, Masela," kata Lukman seperti dikutip di Jakarta, Rabu (15/10/2014).
Menurut Lukman, jika pemerintah bisa menjalankan tiga proyek tersebut sehingga dapat beroperasi, maka Indonesia akan mendapat pemasukan keuangan dari sumber baru, bahkan jumlahnya mencapai US$ 50 miliar.
"Ini tiga hal yang besar kalau proyek ini dilaksanakan paling tidak 4 sampai 5 tahun pertama Indonesia bisa menarik US$ 50 miliar pertahun, ditambah dengan termasuk dari existing project operation sekitar US$ 25-35 miliar pertahun," ungkap Lukman.
Selian itu, Investasi proyek tersebut juga besar untuk Indonesia. Sehingga bisa menumbuhkan manfaat lain, seperti penyerapan tenaga kerja, penggunaan produk dalam negeri
"US$ 50 miliar per tahun itu investasi bisa besar sekali untuk negara kita, dari urusan tenaga kerja, industri dalam negeri, driling kotruksi, investasi naik itu sumbangan besar intinya bagaimana menaikan investasi di migas," pungkas dia. (Pew/Nrm)
Jokowi Bisa Kantongi Rp 611 Triliun jika Kerjakan Proyek Ini
Presiden terpilih Joko Widodo hingga kini harus terus mencari sumber pemasukan pendapatan baru.
Diperbarui 15 Okt 2014, 10:02 WIBDiterbitkan 15 Okt 2014, 10:02 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Contoh Surat Lamaran Kerja yang Baik dan Benar, Simak Tips Membuatnya
Surya Utama Ingatkan Makan Bergizi Untuk Menciptakan Pemerataan Pembangunan
Sinopsis Film Drop, Saat Kencan Pertama Jadi Momen Menegangkan Ibu Tunggal
Gereja Katedral Jakarta Gelar Misa Requiem untuk Paus Fransiskus Sore Ini
Oknum Konsulen Diduga Tendang Testis Residen PPDS Unsri, Ini Dampak Trauma pada Organ Intim Menurut Dokter
Nasib Jenazah PMI Banyuwangi di Kamboja Belum Jelas, Keluarga Justru Diteror Nomor Tak Dikenal
Garudafood Kantongi Restu Pemegang Saham Tebar Dividen Rp 350,34 Miliar
Kemlu RI: 7.027 WNI Terjerat Kasus Online Scam Sejak 2020 hingga April 2025
Gasing Panggal, Permainan Tradisional yang Sudah Jarang Ditemukan
Sri Mulyani Masih Pede Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tembus 5%
Kemenkop Minta Notaris di Indonesia Bantu Pembentukan Kopdes Merah Putih
Menkomdigi Tegaskan Masa Depan AI Milik Semua Negara, Bukan Segelintir