Ingin Swasembada, Ini PR Besar Jokowi-JK di Sektor Pertanian

Tugas berat sudah menanti Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) di sektor pertanian.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 16 Okt 2014, 10:07 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2014, 10:07 WIB
Ilustrasi Jokowi-JK
Ilustrasi Jokowi-JK (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Tugas berat sudah menanti Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) di sektor pertanian. Ada lima pekerjaan rumah (PR) yang perlu dituntaskan kedua pemimpin tersebut demi mencapai target swasembada pangan dalam waktu tiga tahun.

Pengamat Pertanian, Khudori menyebut, pekerjaan rumah pertama adalah mempertahankan lahan pertanian yang sudah ada. Dengan cara mengurangi konversi lahan pertanian produktif di berbagai daerah.

"Moratorium lah, ini cara menjaga lahan di Jawa dan Luar Jawa tidak dikonversi. Karena indeks luasan lahan di Indonesia sangat rendah, nggak mencerminkan negara agraris," tutur dia kepada Liputan6.com, Kamis (16/10/2014).

Lebih jauh dirinya mengatakan tugas kedua, yakni menambah lahan pertanian baru dua kali lipat dari yang ada saat ini seluas 8 juta hektare (ha). Langkah tersebut diakui Khudori tidak mudah, namun potensi perluasan lahan garapan masih sangat besar.   

Pekerjaan rumah ketiga, katanya, perlu meningkatkan produktivitas pertanian baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dijelaskan dia, dalam waktu satu tahun pertama, Jokowi-JK dapat menekan potensi kehilangan proses bertani dari mulai panen sampai pemasaran ke konsumen.

"Produktivitas komoditas kita kalah sekali dengan negara lain. Contohnya produksi kedelai kita tidak ada separuhnya produksi kedelai Itali dan Amerika Serikat. Juga tebu kalah dibanding Thailand dan Brazil," jelas Khudori.

Tugas keempat, membentuk lembaga yang menaungi pangan. Apakah digabung ke Kementerian Pertanian atau lainnya. Karena pangan diurusi 18 Kementerian/Lembaga, tapi kenyataannya jalan sendiri. Artinya tidak ada Ketua yang mengkoordinasikan pangan.

Dan kelima, tambah dia, mengalokasikan lebih banyak anggaran untuk membangun infrastruktur jalan, irigasi, jembatan, gudang, cold storage hingga riset pertanian yang sangat membantu para petani.

"Bisa dari alokasi anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang dialihkan ke pertanian untuk membangun sektor ini supaya lebih menarik tenaga-tenaga terdidik kita balik ke sana," ucap nya

Sebelumnya, Jokowi berjanji akan mengembalikan swasembada pangan dalam waktu tiga tahun, kecuali kedelai dan daging sapi. "Nah, kalau untuk bisa atau nggak Jokowi melakukan swasembada pangan? Jawabannya tergantung eksekusi tugas-tugas itu," imbuh Khudori.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya