Produsen Minyak Tak Yakin Bisa Sedot 900 Ribu Bph Tahun Depan

Produsen minyak mengaku tak yakin bisa mencapai target lifting minyak sebesar 900 ribu barel per hari (bph) yang ditetapkan dalam APBN 2015.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Okt 2014, 09:47 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2014, 09:47 WIB
Ilustrasi Tambang Minyak 2 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Tambang Minyak 2 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesian Petroleum Association (IPA) mengaku tak yakin bisa mencapai target lifting minyak sebesar 900 ribu barel per hari (bph) yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2015.

Pasalnya, angka lifting minyak saat ini masih di bawah 800 ribu bph, masih terlalu jauh untuk mendekati target tersebut.

"Sulit tercapai, sekarang 800 bph saja tidak tersampai," kata Presiden Indonesia Petroleum Association (IPA) Lukman Mahfoedz seperti yang ditulis, Jumat (17/10/2014).

Tak hanya itu, masalah lain yang membuat para pencari minyak tersebut pesimistis adalah perkiraan terjadinya penurunan lifting minyak pada tahun depan.

"Terus kemudian akan turun tahun depan ada penurunan," tuturnya.

Meski diperkiraan ada produksi minyak tambahan dari Blok Cepu sebesar 165 ribu bph pada kuarta III 2015. Namun pencapaian target 900 ribu bph tetap dianggap mustahil.

"Harapannya dari Cepu, apakah bisa mencapi 900 ribu bph? Saya kira akan sulit," pungkasnya.

Dalam APBN 2015 ditargetkan pertumbuhan ekonomi 5,8 persen, inflasi 4,4 persen, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) Rp 11.900, tingkat suku bunga SPN tiga bulan sebesar 6 persen, Indonesia Crude Price (ICP) sebesar US$ 105 per barel.

Sedangkan produksi (lifting) minyak bumi 900 ribu bph, lifting gas bumi 1.248 ribu setara barel minyak per hari. Kuota BBM bersubsidi di 2015 disepakati sebesar 46 juta kiloliter (Kl).

Dari asumsi tersebut, pendapatan negara disepakati sebesar Rp 1.793,6 triliun dan belanja negara sebesar Rp 2.039,5 triliun, dengan defisit anggaran mencapai Rp 245,9 triliun atau 2,21 persen terhadap Product Domestik Bruto (PDB). (Pew/Ndw)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya