Kompensasi Subsidi BBM Jangan Untuk Pengangguran

Jika kompensasi BBM subsidi disalurkan untuk masyarakat miskin yang enggan bekerja hanya akan mendorong mereka seperti pengemis.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 17 Okt 2014, 20:33 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2014, 20:33 WIB
Beginilah Aktivitas Warga Miskin Di Pinggiran Jakarta
Kehidupan di Kampung Dadap, sebagian besar warganya hidup di bawah garis kemiskinan. Mata pencarian mereka sebagian besar menjadi nelayan, Banten, sabtu (6/9/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo)
Liputan6.com, Jakarta -
Perhimpunan Bank Swasta Nasional (Perbanas) mengimbau kepada pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) untuk menyalurkan dana kompensasi kenaikan harga subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk masyarakat miskin yang mau bekerja, bukan pengangguran. 
 
"Kompensasi diberikan untuk orang miskin yang mau bekerja, bukan kepada orang menganggur," tegas Ketua Perbanas Sigit Pramono di acara Prospek Ekonomi 2015 dari Komite Ekonomi Nasional (KEN), Jakarta, Jumat (17/10/2014). 
 
Menurutnya, jika kompensasi BBM subsidi disalurkan untuk masyarakat miskin yang enggan bekerja hanya akan mendorong mereka seperti pengemis.
 
"Jadi nggak meningkatkan derajat orang-orang miskin, tapi justru menciptakan orang-orang yang mendekati pengemis," tutur Sigit. 
 
Kata dia, dana kompensasi BBM subsidi pun hendaknya dikucurkan untuk pembangunan proyek padat karya, infrastruktur seperti jalan dan sebagainya sehingga mampu membuka lapangan kerja bagi masyarakat miskin dan meningkatkan daya beli mereka. 
 
"Dengan begitu, kesenjangan antara masyarakat miskin dan kaya dapat menurun, karena sekarang kondisi gini rasio kita buruk," tandas Sigit. (Fik/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya