Jokowi Diimbau Bertahap Umumkan Nama Menteri

Ekonom Indef, Fadhil Hasan mengimbau presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan nama menteri untuk dicicil agar tidak menjadi sebuah drama.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 23 Okt 2014, 11:57 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2014, 11:57 WIB
Jokowi-JK
Jokowi-JK di Rumah Transisi, Jakarta. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Tarik ulur pengumuman susunan kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) seperti drama yang menimbulkan ketidakpastian pasar. Bahkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibayangi pelemahan karena menanti pengumuman tersebut.

Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Fadhil Hasan mengimbau Presiden Jokowi untuk mencicil pengumuman nama yang sudah siap menduduki pos-pos kementerian.

"Tidak harus sekaligus diumumkan, nggak usah nunggu semua nama menteri lengkap.  Kalau yang sudah siap dan nggak ada masalah, misalnya nama Menteri Keuangan, langsung saja diumumkan," sarannya saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Kamis (23/10/2014).

Dia mengaku, cara mencicil pengumuman nama menteri yang masuk dalam kabinet pernah dilakukan di Amerika Serikat. Dengan cara ini, sambung Fadhil, tarik ulur pengumuman kabinet tidak menjadi sebuah drama.

"Jangan menjadi sebuah drama karena semua orang menunggu. Nama menteri yang sudah clean and clear, sesuai harapan Jokowi, nggak ada masalah hukum, umumkan saja. Jadi mengurangi ketidakpastian," terangnya.

Fadhil menjelaskan, sudah tiga hari ini pasca pelantikan, puluhan Kementerian kosong tanpa seorang menteri ataupun wakil menteri. "Pekerjaan jadi terbengkalai," tegas dia.

Sekadar informasi, seluruh masyarakat, investor dan berbagai pihak sudah menunggu rencana pengumuman susunan kabinet Jokowi tadi malam Rabu 22 Oktober 2014. Sejumlah wartawan bahkan telah berkumpul di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Namun akhirnya dibatalkan. (Fik/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya