Bank di Indonesia Belum Sekelas Alibaba

Perbankan di Indonesia diarahkan meniru cara perusahaan e-commerce asal Tiongkok, Alibaba dongkrak literasi keuangan

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 23 Okt 2014, 13:40 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2014, 13:40 WIB
Ilustrasi Bank
Ilustrasi Bank

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) terus melakukan berbagai cara‎ untuk meningkatkan literasi keuangan (financial inclusion) ke seluruh penduduk Indonesia. Bahkan BI diminta mengarahkan perbankan di Indonesia meniru cara perusahaan e-commerce asal Tiongkok Alibaba demi meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia.

Namun begitu, ‎BI mengaku apa yang terjadi di Indonesia baik mulai dari infrastruktur hingga kesiapan masyarakat belum semaju di Tiongkok.

"Kalau ingin seperti Alibaba, ‎kita harus melihat kesiapan regulasi dan infrastruktur di Indonesia, itu tidak semudah seperti yang diomongkan, " kata Deputi Gubernur Bank Indonesia, Ronald Waas, di acara International Financial Inclusion Forum yang diadakan oleh Bank Mandiri,  Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Kamis (23/10/2014).

Bahkan dia mencontohkan belum siapnya infrastruktur dan pola pikir masyarakat akan pentingnya literasi keuangan‎ dialaminya ketika melakukan kunjungan ke daerah terpencil di Merauke, Papua.

Ketika di sana, Ronald dan rombongan mencoba melakukan transaksi dengan menggunakan kartu kredit, namun saat transaksi membutuhkan waktu yang lama.

"Di sana (Merauke) kami coba transaksi pakai kartu kredit, kami harus menunggu sampai tiga menit untuk menyelesaikan transaksi, tapi setelah kita tunggu, ternyata transaksi gagal, jadi ini yang perlu kita perbaiki dulu," tegasnya.

Lebih jelas dikatakan Ronald, satu hal yang sedang diutamakan para regulator industri keuangan di Indonesia demi meningkatkan literasi keuangan di daerah adalah dengan membentuk agen perbankan tanpa kantor (branchless banking). (Yas/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya