Liputan6.com, Jakarta - PT Indonesia AirAsia mengungkapkan, industri penerbangan di Indonesia saat ini sedang menghadapi permasalahan pelik. Biaya operasional maskapai penerbangan membengkak karena kenaikan harga bahan yang lebih disebabkan karena menguatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah.
"Kalau kami lihat efek terbesar sudah pasti dollar AS, hampir semua maskapai penerbangan, antara 60 persen hingga 70 persen biaya operasionalnya pasti US dollar, di dalamnya ada bahan bakar juga, tapi belinya rupiah yang non subsisidi, ada fluktuasi di dollar AS," kata Presiden Direktur Sunu Widyatmoko di Tangerang, Kamis (23/10/2014)
Tak hanya nilai tukar, masalah maskapai penerbangan selanjutnya ialah perbedaan harga avtur. Hal itu disebabkan infrastruktur di Tanah Air yang tak memadai.
"Selisihnya kalau mengisi di Cengkareng dan Singapura selisihnya 10 persen hingga 20 persen lebih mahal. Kalau harga dunia sama. Transportasi dan logistik cost, makanya Pak Jokowi dalam pemerintahannya sangat ambisi tol laut untuk menekan logistik yang mahal," ungkapnya.
Permasalah lain yang membayangi maskapai Tanah Air adalah penerapan bea masuk. Harusnya maskapai dibebaskan, mengingat mahalnya biaya onderdil persawat.
Dia mengatakan telah mengajukan poin-poin permasalahan ini, agar kemudian dicarikan jalan penyelesainnya oleh pemerintah.
"Melalui INACA kami menyuarakan pemerintah lama, sudah menanggapi. Terus dikomunikasikan tim transisi ini sudah di atas meja dilakukan jalan keluar," tukasnya. (Amd/Gdn)
Ini PR Jokowi untuk Majukan Industri Penerbangan
Karena permasalahan infrastruktur, harga avtur di Indonesia lebih mahal dibanding dengan negara lainnya.
diperbarui 23 Okt 2014, 18:49 WIBDiterbitkan 23 Okt 2014, 18:49 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kemenag Gorontalo Lambat Cairkan Tukin P3K, Mahasiswa Ikut Protes
Cara agar Terkoneksi dengan Allah saat Sholat, Ini Kuncinya Kata UAH
Deretan WAGs Pemain Diaspora Timnas Indonesia, Mulai Atlet hingga Model Internasional
Gibran Minta Hapus Penerimaan Siswa Sistem Zonasi, Solusi Atau Masalah Baru?
Intip Sejarah di Balik Megahnya Gedung Sate Bandung
OVO Perangi Judi Online, Sinergi dengan Pemerintah dan Swasta
Dugaan Korupsi Nyaris Rp1 Miliar, Dua Mantan Pegawai RSUD Embung Fatimah Batam jadi Tersangka
Pesan Mendag Budi ke Pelaku Usaha: Inovasi Jadi Kunci Peningkatan Daya Saing Ekspor
Jelang Nataru 2025, ASDP Ketapang Siapkan 57 Armada Kapal
Badai Cedera Hantam Arsenal, Hadapi Laga Krusial Tanpa Kehadiran Bukayo Saka
Gelar Acara Pendidikan, Upaya Koperasi Karya Praja Sejahtera Cilegon Tingkatkan Kompetensi Anggota
Bangga, Pembalap Sepeda Indonesia Satu Race dengan Pembalap Legenda Dunia Mark Cavendish