Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebanyak 17,7 persen dari Rp 10,4 triliun menjadi Rp 12,2 triliun untuk kinerja periode sembilan bulan pertama 2014.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja mengatakan, pertumbuhan laba tersebut didorong oleh pertumbuhan portofolio kredit dan pembiayaan konsumer.
Ia memaparkan, portofolio kredit meningkat 10,6 persen year on year (YoY) menjadi Rp 330,7 triliun. Pertumbuhan didorong oleh pembiayaan bisnis di sektor kredit korporasi, komersial dan UMKM yang berkontribusi sebanyak 85,5 persen dari total pertumbuhan portofolio kredit.
Lebih detil dia menjelaskan, kredit korporasi tercatat Rp 112,5 triliun pada akhir September 2014 atau naik 13,7 persen. Sektor kredit komersial dan UMKM tubuh 11,8 persen yoy menjadi Rp 128,5 triliun. Kredit konsumer tumbuh 5,4 persen yoy menjadi Rp 89,7 triliun.
"Pencapaian kinerja BBCA pada sembilan bulan pertama tahun 2014 merupakan hal yang positif. BBCA berhasil mempertahankan kinerja yang solid ditengah periode transisi politik maupun ekonomi sehingga Bbca dapat senantiasa memberikan dukungan kepada nasabah," tuturnya, Jakarta, Kamis (30/10/2014).
Pendapatan bunga bersih dan operasional tumbuh 22,9 persen year on year (YoY) menjadi Rp 30,1 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 24,5 triliun. Marjin bunga bersih (NIM) mencapai 6,5 persen pada September 2014 naik 50 bps dari 6 persen pada September 2013.
Kenaikan NIM itu mencerminkan yield aset produktif yang lebih tinggi dengan sebagian didukung oleh peningkatan porsi portfolio kredit dan pembiayaan konsumer terhadap total aset produktif.
Advertisement
Dia mengatakan, untuk dana pihak ketiga (LDR) tercatat di level 75,9 persen dan secondary reserves tercatat sebesar Rp 74,3 triliun atau 17,2 persen terhadap total dan pihak ketiga.
Sementara rasio kredit bermasalah (NPL) tetap berada pada level 0,7 persen. Sementara rasio kecukupan modal (CAR) tercatat pada 17,2 persen pada September 2014 dibandingkan September 2013 sebanyak 15,8 persen.
"Bank Central Asia senantiasa fokus pada keunggulan inti serta mempertahankan pertumbuhan kredit sehat," tandas dia. (Amd/Ahm)