Presiden Jokowi Desak Setiap Daerah Punya Sistem Ini

Pemerintah akan memberikan sanksi kepada daerah yang belum memiliki sistem pelayanan satu pintu pada 2016.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 04 Nov 2014, 14:25 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2014, 14:25 WIB
Jokowi 4
(Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengaku akan melakukan promosi besar-besaran baik di dalam negeri maupun di dunia internasional mengenai potensi investasi masing-masing daerah di Indonesia.

Sebelum hal itu dilakukan, ‎dia meminta kepada seluruh pimpinan daerah dalam hal ini Gubernur untuk membuat one stop service atau pelayanan satu pintu di seluruh wilayah di Indonesia.

"‎Saya juga melihat di provinsi yang namanya one stop service banyak yang sudah ada, kabupaten kota juga, tapi juga masih banyak yang belum. Ini adalah wajib bagi kita semuanya, karena kita mau promosi besar-besaran investasi," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (4/11/2014).

Pelayanan satu pintu itu diharapkan akan membantu mempersingkat perizinan‎ bagi setiap investor yang ingin menanamkan investasinya di daerah-daerah.

Jokowi melihat, sebagai pemimpin negara, dirinya tidak dapat mengandalkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk membangun ekonomi melalui pembangunan setiap daerah.
‎

"Nanti tahun depan akan kita berikan waktu satu tahun setelah itu tidak ada waktu lagi bagi daerah yang belum punya One Stop Service,"tegasnya.

Ada sanksi bagi daerah yang pada  2016 tidak ada sistem pelayanan satu pintu ini. Jokowi mengaku tidak segan-segan menghilangkan Dana Alokasi Khusus (DAK) ‎ataupun mengurangi Dana Alukasi Umum (DAU) untuk setiap wilayah.

Untuk taraf nasional sendiri, Jokowi mengaku juga belum memiliki pelayanan satu pintu ini. Namun dirinya bakal membuat hal itu paling lambat enam bulan ke depan. (Yas/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya