Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menegaskan harus ada kerja keras untuk mengatasi krisis listrik di Indonesia.
"Dari PLN dan Dirjen Listrik, kita menerima paparan kalau ini tidak di manage, maka kita akan mengalami krisis listrik," kata dia di kantor Direktorat Jenderal Ketenaga Listrikan Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (4/11/2014).
Menurut Said, krisis listrik yang mengancam Indonesia karena ketidakseimbangan antara kebutuhan dengan pasokan listrik.
"Ada gap (jarak) antara kebutuhan pertumbuhan listrik dan kapasitas membangun pembangkit," tuturnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya akan bekerja keras dengan mengurangi hambatan-hambatan pembangunan infrastruktur kelistrikan.
"Harus kerja keras. Hari Sabtu nanti akan kumpul lagi bersama PLN untuk mendalami isu-isu yang dalam minggu depan sudah ada rumusan untuk kedepannya," ungkap dia.
Sudirman menambahkan, selain kendala perizinan, kemampuan kontraktor untuk mengeksekusi proyek juga mempengaruhi. Karena itu pihaknya akan mengkaji ulang kontraktor.
"Lahan, perijinan, kapasitas kontraktor, pendanaan, dan riil capacity dari pelaku bisnis listrik harus ditinjau lagi, karena kontrak-kontrak yang diberikan tidak maju," pungkas dia. (Pew/Nrm)