Dana Subsidi BBM Dialihkan untuk Perkuat Ketahanan Air

Pengalihan dana subsidi untuk pembangunan bendungan dan perbaikan irigasi diharapkan dapat memperkuat ketahanan air dan pangan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 24 Nov 2014, 17:10 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2014, 17:10 WIB
Bendungan Katulampa
Bendungan Katulampa (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pengalihan dana subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan cara menaikkan harga akan diprioritaskan untuk memperkuat ketahanan air.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Luky Eko Wuryanto mengatakan, anggaran subsidi BBM yang telah dikurangi akan dialihkan untuk membangun sektor produktif seperti pembangunan infrastruktur.

"Yang sudah kita lakukan relokasi pembiayaan subsidi BBM diupayakan relokasi ke sumber produktif, ini menyediakan ruang lebih banyak melakukan pembangunan infrastruktur," kata Luky,  saat menghadiri  Indonesia Water Learning Week, di Jakarta, Senin (24/11/2014).

Menurut Luky, infrastruktur yang jadi prioritas dibangun dari pengalihan subsidi BBM tersebut adalah pembangunan bendungan dan perbaikan irigasi. Dengan begitu dapat memperkuat ketahanan air dan menciptakan ketahanan pangan yang mandiri.

"Sumber pembiayaan bagus tersebut salah satu yang disampaikan, pembangunan irigasi waduk jadi prioritas, sumber daya air dapat perhatian penuh dari pemerintah tanpa ketahanan air akan sulit membangun ketahanan pangan yang mandiri," tutur Luky.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mudjiadi mengungkapkan, Presiden Joko Widodo telah menargetkan pembangunan bendungan untuk memaksimalkan pemanfaatan air.  Ditargetkan pembangunan bendungan mencapai 50 unit untuk periode 2014-2019, 29 bendungan dapat diselesaikan pada periode itu. "Untuk mengairi satu juta hektare area baru,  serta percepatan pemanfaatan air yang ada untuk air baku dan tenaga listrik," pungkasnya. (Pew/Ahm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya