Liputan6.com, Jakarta - Pemilik saham mayoritas PT Mandala TigerAir, Sandiaga Uno mengaku masih enggan menghidupkan kembali maskapai tersebut. Namun Sandiaga tetap optimistis dengan industri penerbangan di Indonesia.
Ditemui di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Sandiaga mengungkapkan keengganannya untuk menghidupkan kembali maskapai tersebut karena masih belum stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
"Belum ada (rencana menghidupkan Mandala), kami tahu harga avtur yang sangat tinggi, dolar yang sangat tinggi dan rupiah melemah, itu merupakan dua pukulan yang membuat industri penerbangan susah‎," kata Sandiaga, Selasa (25/11/2014).
Meski begitu, jika melihat prospek industri penerbangan ke depan, Sandiaga mengaku bahwa industri tersebut akan terus berkembang mengingat kondisi wilayah Indonesia yang terpisah-pisah oleh lautan.
Alasan lainnya, dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, potensi pengguna sarana transportasi udara akan terus meningkat.
"Kita tau bahwa kelas menengah bukan hanya tumbuh, juga jumlah dari penumpang itu tumbuh, tapi tergantung dua hal tadi.‎ Tapi saya rasa secara kedepannya industri ini akan tetap bagus kok," katanya.
Tigerair Mandala secara resmi berhenti beroperasi mulai 1 Juli 2014. Keputusan itu diambil dengan mempertimbangkan sejumlah faktor mulai dari kondisi pasar dan biaya operasional meningkat akibat depresiasi rupiah yang cukup tajam.
"Kami telah berusaha mencari berbagai solusi untuk tetap beroperasi, termasuk berdiskusi dengan calon mitra strategis dan penanam modal. Kelebihan kapasitas maskapai dibandingkan dengan jumlah penumpang, melemahnya nilai tukar Rupiah yang mencapai dua puluh persen sejak awal 2013 membuat meningkatnya biaya operasional Mandala secara signifikan", kata Jusman Syafii Djamal, Ketua Dewan Komisaris Mandala TigerAir.
Sejak beroperasi kembali di April 2012, Mandala terus mengalami kerugian. Perkembangan industri yang menantang membuat pemegang saham sulit untuk terus memberikan dukungan keuangan kepada Mandala.
Dewan meninjau posisi Mandala dan memutuskan Mandala tidak memiliki sumber daya yang memadai untuk melanjutkan kegiatan operasionalnya. Maskapai telah secara resmi menyampaikan informasi terkait penghentian operasional terhitung 1 Juli 2014 ini kepada Direktorat Jenderal Perhubungan. (Yas/Gdn)
Sandiaga Uno Masih Ogah Hidupkan TigerAir Mandala
Dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, potensi pengguna sarana transportasi udara akan terus meningkat.
diperbarui 25 Nov 2014, 16:48 WIBDiterbitkan 25 Nov 2014, 16:48 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Naik, Ini Paket Barang Terbanyak Dikirim via Kereta Api Selama Nataru
8 Momen Akrab Cinta Laura dan Anne Hathaway, dari Fans Bisa Kerja Bareng
Satu Golongan Istimewa yang Paling Dicintai dan Dekat dengan Rasulullah di Hari Kiamat
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Jumat 10 Januari 2025
Perjuangan Natasha Wilona dan Cakrawala Airawan Syuting Ketika Cinta Memanggilmu di Kawah Ijen
Apa Itu LoA: Panduan Lengkap Memahami Letter of Acceptance
Hasil Seleksi CPNS 2024, Sudah 67 Instansi Pusat dan Daerah Mengumumkan Termasuk Kemenpora
Nasib Marc Klok dan 5 Pemain Lainnya yang Dicoret Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia, Akankah Kembali Berlaga Lagi?
Resep Jamu Tradisional untuk Kulit Kencang dan Awet Muda
Rupiah Dibuka Menguat Tipis, Simak Prediksinya Hari Ini
Komisi IX Minta Pemerintah Waspadai Potensi Peningkatan Penyebaran Virus HMPV
Penulis Tere Liye Adukan Penjualan Buku Bajakan via Lapor Mas Wapres, Sebulan Lebih Belum Ada Juga Ditanggapi