Harga Barang Bakal Turun Dua Bulan Lagi

Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat juga membuat impor lebih mahal sehingga turut mendongkrak harga barang.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 07 Jan 2015, 14:13 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2015, 14:13 WIB
Sofjan Wanandi
(Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menilai, penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) Premium dan Solar pada awal Januari 2015 ini akan diiringi dengan merosotnya harga jual barang. Lantaran masyarakat mengeluhkan harga barang yang tak kunjung menurun meski harga BBM lebih murah.

"Nanti harga barang juga akan turun dengan sendirinya," ujar Ketua Tim Ahli Wakil Presiden, Sofjan Wanandi saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Rabu (7/1/2015).

Menurut Sofjan, pengusaha tidak dapat langsung menyesuaikan harga barang meskipun harga jual BBM Premium dan Solar turun masing-masing Rp 7.600 per liter dan Rp 7.250 per liter. Sofjan mengaku, ada leg atau jeda satu sampai dua bulan penurunan harga barang.

"Nggak bisa sekaligus diturunkan, ada masa transisi karena pengusaha pakai stok lama dan di blanded dengan stok baru. Tapi biasanya satu sampai dua bulan baru harga barang turun," papar dia.

Sofyan juga beralasan, pengusaha belum menurunkan harga barang atau produknya lantaran nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah. "Kurs rupiah terpuruk, jadi impor lebih mahal," pungkas dia. (Fik/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya