Liputan6.com, Washington - Tingkat inflasi ternyata bukan lagi menjadi bagian dari indikator kenaikkan suku bunga yang akan dilakukan oleh Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed). Menurut rilis hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Desember, The Fed tidak perlu menunggu inflasi mencapai tingkat tertentu yang artinya The Fed bisa menaikkan suku bunganya kapan saja.
"The Fed benar-benar tidak berada di bawah tekanan untuk melakukan apapun. Ketakutan terbesar saat ini adalah kejutan atau langkah agresif tertentu yang dapat membuat The Fed merasa harus segera melakukan sesuatu," ungkap Manajer Portfolio di Permanent Portfolio Funds Michael Cuggino seperti dikutip dari CNBC, Kamis (8/1/2015).
Sebelumnya para petinggi The Fed mengisyaratkan kenaikkan suku bunga baru bisa dilakukan saat tingkat inflasi bergerak mengarah ke target 2 persen. Namun para anggota FOMC melihat berbagai risiko ke depan terutama dengan penurunan harga minyak dan peningkatan tenaga kerja yang tengah terjadi.
Para petinggi The Fed berharap tingkat inflasi AS bergerak stagnan meskipun menurutnya penurunan harga minyak serta penguatan dolar bersifat sementara. Sementara itu, pelemahan ekonomi global masih menjadi ancaman bagi kelanjutan pertumbuhan ekonomi AS.
Pertemuan FOMC pada Desember memang tidak membahas kenaikkan suku bunga, tapi beberapa anggota menunjukkan bahwa kondisi tengah berubah. Hasil pertemuan mengungkapkan bahwa penggunaan kata `patient` dalam laporan FOMC menunjukkan The Fed belum siap menaikkan suku bunga hingga beberapa waktu ke depan.
"Sebagian besar partisipan sepakat bahwa The Fed akan bersabar dalam memulai normalisasi kebijakan moneter. Penggunaan kata patient akan menunjukkan fleksibilitas dalam merespons berbagai informasi terbaru," seperti tertulis dalam rilis FOMC.
Beberapa anggota FOMC mengatakan, The Fed memang harus bersikap lebih fleksibel mengingat kondisi ekonomi yang kini masih fluktuatif. (Sis/Gdn)
Inflasi Bukan Lagi Patokan Buat The Fed untuk Naikkan Suku Bunga
The Fed tidak perlu menunggu inflasinya mencapai tingkat tertentu untuk menaikkan suku bunga AS
diperbarui 08 Jan 2015, 13:02 WIBDiterbitkan 08 Jan 2015, 13:02 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 Liga InternasionalHasil Liga Champions: 3 Wakil Italia Berjaya
6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kisah Umar bin Abdullah Memerdekakan Budak yang Pura-Pura Sholat, Diceritakan Gus Baha
Alasan Warga Palembang Pilih Golput, Lokasi Jauh Hingga Dapat Serangan Fajar
Maksimalkan Produktivitas dengan Laptop Tipis Premium ASUS Zenbook S 14 UX5406
Megawati Sampaikan Sikap PDIP soal Hasil Pilkada 2024: Jaga Suara dan Kumpulkan Bukti Intimidasi Aparatur Negara
Perusahaan Ini Bakal Bangun PLTA Cibuni 3 dan Cimandiri 3 di Sukabumi
Prospek Makin Cerah, Bali Jadi Destinasi Investasi Properti Populer di Asia
Bacaan Doa Setelah Sholat Dhuha 4 Rakaat, Jadi Amalan Pembuka Rezeki
Mendag Budi Lepas Ekspor Produk Kerajinan Bantul Senilai Rp2 Miliar
SukkhaCitta hingga BeeMe Raih Local Heroes Brand 2024, Apresiasi bagi Jenama Lokal yang Menginspirasi
Daftar Lengkap Peserta BWF World Tour Finals 2024, Indonesia Berapa Wakil?
VIDEO: Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Kasus Korupsi Impor Gula Berlanjut!
Hasil Hitung Cepat SMRC Pilkada Jakarta 100%: RK-Suswono 38,8%, Dharma-Kun 10,17%, Pramono-Rano 51,03%