Liputan6.com, Illinois - McDonald's memecat 63 orang pekerja yang bekerja di kantor pusat mereka di Illinois, Amerika Serikat. Pemecatan ini merupakan bagian kecil dari rencana besar McDonald's untuk menghemat anggaran sebesar US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun (Kurs: Rp 12.644/US$).
"Keputusan untuk memecat pekerja di kantor pusat tersebut akan berlaku efektif pada 16 Februari," demikian kata Heidi Barker, juru bicara McDonald's.
Meskipun merupakan strategi besar, McDonald's enggan untuk menyebutkan berapa persisnya orang yang akan kena PHK. Adapun mereka yang akan terkena pemecatan adalah mereka yang bekerja di kantor-kantor operasional McDonald's.
Advertisement
"McDonald's bergerak dengan rasa urgensi untuk meningkatkan kinerja keuangan dengan mengambil tindakan jangka panjang," sebut rilis perusahaan tersebut seperti yang dikutip dari Chicago Business pada Jumat (9/1/2015).
Hasil dari penghematan tersebut, sebut mereka, adalah untuk melakukan kampanye dan branding digital. Selain itu, penghematan juga dilakukan untuk mendukung platform baru yang akan diterapkan pada 2.000 restoran di seluruh Amerika.
Sebelum memecat pekerjanya, kantor-kantor operasional McDonald's mempekerjakan sekitar 1.700 orang.
Selain untuk mengalihkan dana untuk sektor lain, pemecatan ini juga merupakan akibat dari semakin menurunnya tingkat keuntungan mereka.
Diketahui, selama 7 bulan berturut-turut perusahaan ini selalu mengalami penurunan keuntungan. Dalam bulan terakhir, McDonald's mencatat penurunan keuntungan hingga 4,6 persen. Hal tersebut merupakan capaian terburuk selama lebih dari 10 tahun. (Rio/Nrm)