Pemerintah Jokowi Perbaiki 15 Daerah Aliran Sungai Kritis di RI

Dewan Sumber Daya Air Nasional akan fokus untuk mengelola air sebagai bentuk menjaga ketahanan air berbasis konservasi sumber daya air.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 09 Jan 2015, 20:10 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2015, 20:10 WIB
Basuki Hadimuljono
Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) bakal memperbaiki 15 Daerah Aliran Sungai (DAS) kritis di seluruh wilayah Indonesia sepanjang 2015. Upaya ini dilakukan demi menjaga ketahanan air di masa depan.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono mengungkapkan, pemerintah yang tergabung Dewan Sumber Daya Air Nasional konsen pada pengelolaan air. Fokus tahun ini adalah ketahanan air berbasis konservasi sumber daya air.

"Nantinya dievaluasi oleh Dewan karena program pemerintah ke depan untuk kedaulatan pangan dan energi, salah satunya diharapkan dari sumber daya air," ujar Basuki usai Rakor di kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (9/1/2015).

Lebih jauh kata dia, pemerintah akan meningkatkan ruang terbuka hijau, membangun 49 bendungan atau dam dengan anggaran yang sudah dialokasikan di masing-masing kementerian terkait.

"Paling penting kita akan memperbaiki Daerah Aliran Sungai (DAS) kritis sebanyak 15 DAS. Contohnya di Jawa seperti sungai Citarum, Cimanuk, Ciujung, Bengawan Solo, Brantas dan sungai besar lain yang punya nilai strategis tapi DAS-nya rusak. Perbaikannya secara menyeluruh konservasi vegetatif dan teknik sipil," terang dia.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil selaku Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional membentuk tim-tim teknis untuk merumuskan permasalahan di bidang ini.

"Air jadi sumber kehidupan, jadi berbagai pihak punya kepentingan berbeda dan harus dicari jalan keluarnya. Semua harus terjamin. Nanti ada tim-tim teknis kecil merumuskan hal-hal ini supaya bisa diimplementasikan," pungkas dia. (Fik/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya