Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat setidaknya tiga perusahaan asal China yang berminat untuk membangun pembangkit listrik di Indonesia. Dari tiga perusahaan tersebut, dua di antaranya telah menyatakan komitmen nilai investasi US$ 19,9 miliar.
"BKPM akan terus melakukan pendampingan agar investor yang sudah menyatakan minat ini dapat segera merealisasikan investasinya,” jelas Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani di Jakarta, Kamis (29/1/2015)
Tak hanya China, negara lain yang menyatakan minatnya untuk membangun sektor kelistrikan di Indonesia antara lain berasal dari Korea Selatan, India, Jepang dan Portugal.
Sepanjang periode Oktober 2014 hingga 23 Januari 2015, BKPM menyebut terdapat tujuh perusahaan asing yang berminat menanamkan investasi, di mana tiga di antaranya berkomitmen menanamkan uang US$ 20,45 miliar.
Minat investasi dari para investor asing ini bakal mendukung rencana pemerintah membangun pembangkit listrik hingga 35 ribu megawatt (MW). Dari total proyek tersebut, sekitar 25 ribu MW akan dibangun swasta.
Untuk itu, pemerintah meresmikan beroperasinya Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) demi mempercepat proses perizinan sehingga mempermudah investor yang ingin menanamkan uang di Tanah Air. (Yas/Ndw)